Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meyakini atlet yang terpapar COVID-19 saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bukan berasal dari penularan warga setempat.
"Saya melihat di berbagai venue termasuk yang sekarang di dayung, posisi penonton jauh dari akses para atlet, jika ada yang atlet yang terpapar diyakini bukan dari masyarakat," ujar Menpora saat meninjau perlombaan dayung di teluk Youtefa, Kota Jayapura, Jumat.
Dalam peninjauannya, posisi penonton sudah tepat jauh dari akses para atlet. Tribun penonton dan tenda atlet pun terpisah cukup jauh, sehingga interaksi langsung antara atlet dan masyarakat sangat minim.
Baca juga: Wiku: Pemerintah perketat pemantauan dan evaluasi prokes PON XX Papua
Apalagi penerapan protokol kesehatan di arena dayung dilakukan secara ketat. Sejak masuk pintu gerbang, masyarakat yang tidak memakai masker dilarang memasuki arena.
Mereka yang memakai masker medis satu lapis juga diberikan masker kain tambahan secara cuma-cuma, demi mempertebal penerapan Prokes dan meminimalisir terjadinya klaster penularan.
Selain masker, area cuci tangan, dan jarak penonton yang jauh, upaya mencegah resiko dampak pandemi adalah penerapan sistem Bubble. Pergerakan atlet ketika akan bertanding hanya dari penginapan ke venue, demikian sebaliknya usai bertanding hanya dari venue menuju ke penginapan.
"Di sini diterapkan sistem bubble, pergerakan atlet tidak bertemu masyarakat, hanya dari penginapan ke venue. Kalau ada yang terkena kemungkinan sesama mereka, barangkali sedang kondisi lelah, turun, dan ada virus, terus diadakan penelusuran dan sekali lagi recovery atlet akan cepat," kata dia.
Baca juga: Pemprov Papua tinjau ulang penanganan COVID atlet terpapar
Sehubungan dengan atlet-atlet dan ofisial yang terpapar, Menpora terus memantau dan mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, seperti Satgas COVID-19 setempat dan tenaga kesehatan untuk terus mengadakan penelusuran.
"Saya terus memantau dan mengkoordinasikan untuk memastikan langkah-langkah yang diambil termasuk tracing di semua tempat. Mereka ini rata-rata tanpa gejala namun saya mendapat laporan bahwa CT-nya juga di atas, ada yang 37, akan cepat pulih," kata dia.
Ia meyakini pemulihan para atlet biasanya berlangsung cepat, apalagi ditunjang kesigapan seluruh panitia dalam menangani hal ini.
"Pengalaman di beberapa multievent, bila ada yang terpapar, recovery atlet akan cepat, biasanya empat sampai lima hari sudah pulih," kata dia.
Baca juga: BNPB sebut PON Papua jadi pembelajaran untuk kegiatan besar lainnya
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021