Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengharapkan anak-anak dapat mengenali perjuangan para pahlawan Indonesia, tidak hanya dari mata uang yang diedarkan oleh Bank Indonesia.

“Terus terang harapan saya bukan sekadar ini penghargaan, utamanya anak-anak bisa mengenal pahlawan mereka,” ujar Risma di kediaman ahli waris Presiden Indonesia pertama Soekarno, Guntur Soekarno Putra, di Jakarta, Jumat.

Risma yang membawahi Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kemensos juga mengharapkan anak-anak tak hanya mengetahui perjuangan pahlawannya lewat materi buku pelajaran.

Di Surabaya, Risma mengatakan, ada sekolah khusus agar anak-anak dapat menghargai para pahlawannya.

“Sehingga mereka tidak putus asa dan mudah menyerah saat mereka kesulitan. Itu menjadi penting, bahwa pejuang kita sangat minim senjata, minim pengetahuan perang, tapi bisa menang melawan penjajah,” ujar dia.

Risma mengatakan ingin membangkitkan masa semangat rasa persatuan dengan mengingat para pahlawan yang ada dalam uang kertas Rupiah.

Dalam kunjungannya ke kediaman Guntur Soekarno Putra, dia meminta izin atas nama pemerintah untuk menggunakan foto sosok Bung Karno untuk pencetakan seri uang terbaru.

Sementara dalam pertemuan tersebut, Guntur Soekarno Putra juga memberikan Risma dua buah buku berjudul “Catatan Merah dari Putera Bung Karno” dan “Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku.”

Buku tersebut, menurut Guntur, ditulis Tahun 1977 dan telah diterbitkan tiga kali.

“Isinya pengalaman saya dengan Bung Karno, jadi lebih banyak human interest. Kalau ‘Catatan Merah’ itu saya rutin selalu menulis artikel, kurang lebih ada tujuh media menerbitkan dan saya jadikan satu buku,” ujar dia.

Guntur pun berharap dalam kepemimpinan Risma di Kemensos, pengenalan nilai-nilai kepahlawanan pada anak-anak dan generasi muda dapat ditanamkan dan membuka pengetahuan mereka.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi ahli waris keluarga Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno, Guntur Soekarno Putra, di Jakarta, untuk meminta izin penggunaan foto pada uang Rupiah cetakan baru.

Sebelum mengunjungi keluarga Bung Karno, Risma sempat mengunjungi ahli waris keluarga Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta atau Bung Hatta, yakni Meutia Hatta.

Selain Soekarno dan Mohammad Hatta, ada enam ahli waris yang diminta persetujuannya untuk pengeluaran uang Rupiah cetakan baru, yaitu Raden Djuanda Kartawidjaja, Cut Meutia, Mohammad Husni Thamrin, KH Idham Chalid, Frans Kaesiepo, GSSJ Ratulangi.

Nominal uang yang dikeluarkan dalam bentuk uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000 dengan tetap mempertahankan gambar Pahlawan Nasional pada uang Rupiah kertas tahun emisi 2016.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021