Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai wadah Green House sentra anggur guna mendukung gerakan pertanian kota (urban farming) di Ibu Kota.
Lurah Duren Tiga, Muhammad Mursid saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sentra anggur itu nantinya akan dimanfaatkan oleh kelompok tani (poktan) dari kelurahan maupun kecamatan.
Baca juga: PKK Jaksel panen sayuran hidroponik di Manggarai Selatan
"Ini untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan secara ekonomi menghasilkan bagi warganya. Sebetulnya sentra anggur kelurahan, tapi diangkat Pak Camat sebagai sentra anggur Pancoran karena berpotensi sekali," kata Mursid.
Mursid mengatakan kendati dibangun di atas lahan RPTRA, namun dia memastikan hal itu tidak akan mengganggu fungsi utamanya, melainkan semakin melengkapi fungsi RPTRA.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihaknya mendirikan dua sentra anggur sekaligus yang nantinya juga akan digunakan sebagai media edukasi bagi siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Swakarya.
"Kalau untuk sentra tanaman anggurnya kita buat dua, satu berukuran 8x6 meter dan kemudian 3x8 meter," ujar Mursid.
Baca juga: "Kampung Buah Jasindo" hadir di Jakarta Selatan
Dia mengatakan Pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji berencana eresmikan pemanfaatan sentra anggur tersebut.
Sebagai sentra anggur baru, Mursid mengharapkan masyarakat Pancoran terutama Duren Tiga dapat mendukung keberlangsungan program pertanian kota tersebut.
Apalagi, nantinya lahan tersebut tidak hanya dimanfaatkan sebagai ladang anggur, namun juga tanaman sayur lainnya dengan mengedepankan konsep pertanian perkotaan.
"Sekarang bibit anggurnya ada 300 biji. Dan tidak semua anggur, kita tanam juga melon dengan sistem hindroponik. Harapannya ini jadi salah satu media tanaman unggulan yang bernilai ekonomis sehingga membantu, kelompok tani yang mengurusnya," ungkap Mursid.
Baca juga: Kelurahan Kebagusan manfaatkan lahan kosong jadi "urban farming"
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021