Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Mesir A.M. Fachir mengatakan KBRI memanfaatkan sejumlah sekretariat kemahasiswaan Indonesia di Mesir untuk posko evakuasi warga negara Indonesia (WNI).

"Selain tiga posko di kantor perwakilan RI, KBRI juga memanfaatkan belasan sekretariat kemahasiswaan untuk posko evakuasi," kata Dubes Fachir kepada wartawan ANTARA Munawar Saman Makyanie di Kairo, Rabu.

Para mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia masing-masing membentuk organisasi kedaerahan sebagai wadah pertemuan antarmereka.

Sejumlah pemerintah provinsi, seperti Nangroe Aceh Darrusslam, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jakarta telah membangun asrama/sekretariat untuk wadah pertemuan mahasiswa mereka mereka.

Adapun sekretariat organisasi kemahasiswaan tersebut adalah Keluarga Mahasiswa Aceh dengan nomor telepon (+20) 0110847308, Himpunan Mahasiswa medan 0100135953, Forum Mahasiswa Keluarga Madura 0107802802, Keluarga Mahasiwa Jawa Timur 0103129844, Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan 0104 Kerukunan Keluarga Sulawesi 0164089511.

Keluarga Mahasiswa Banten 0119324641, Keluarga Mahassi Jambi 0102928892, Keluarga Mahasiwa Kalimantan 0161207358, Keluarga Mahasiswa Lampung 0111348930, Keluarga Mahasiswa Minang, Sumatera Barat 0161533685, Keluarga Mahasiswa Nusa Tenggara Barat 0168375033.

Keluarga Mahasiswa Jakarta 0100957654, Keluarga Mahasiswa Jawa BArat 0110246890, Keluarga Mahasiswa Tapanuli Selatan 0109377198, keluarga Mahasiwa Riau 0109122713, dan Kelompok Studi Walisongo 0100272509.

Ketua Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Falahuddin Nursalem, mengatakan kendati unjuk rasa hebat yang melanda Mesir saat ini, para mahasiswa tersebut masih dalam kondisi aman.

"Sejauh ini semua mahasiswa dalam kondisi aman. Ada beberapa kalangan di antaranya telah mengundurkan diri setelah mendaftar untuk evakuasi ke Indonesia," kata Falahuddin yang juga Ketua Tim Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang dikoordinasi KBRI.

Pernyataan serupa diutarakan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS), Saharuddin. Menurut dia, KKS yang beranggotakan sekitar 400 mahasiswa hanya segelintir saja yang ingin pulang dengan pesawat evakuasi yang disediakan pemerintah Indonesia.

KBRI Kairo sedang menyiapkan evakuasi WNI kloter kedua setelah kloter pertama dilakukan pada Selasa.(*)

(T.M043/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011