Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta reformasi di tubuh Dana Moneter Internasional (IMF) diteruskan supaya bisa merespon kebutuhan masyrarakat internasional secara lebih efektif.
"Saya minta reformasi di tubuh IMF diteruskan, gubernur BI juga mendampingi saya tadi, supaya dapat merespon apa yang menjadi kepentingan masyarakat internasional sekarang ini," kata Presiden dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Jakarta, Rabu.
Usul itu disampaikan ketika Presiden menerima Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn kantor kepresidenan.
Menurut Yudhoyono, delegasi IMF datang ke Indonesia untuk meminta saran dan pendapat dari Indonesia, khususnya dalam bidang moneter.
Selain itu, kata Presiden, delegasi IMF juga menawarkan kerjasama pada tingkat global. Namun, Presiden tidak menjelaskan secara rinci maksud kerja sama itu.
Presiden menganggap, lembaga keuangan internasional seperti IMF dan lembaga lainnya masih diperlukan. Bahkan, Presiden mengusulkan perlunya jaring pengaman keuangan bagi negara-negara tertentu yang mengalami kesulitan akibat krisis.
Yudhoyono mengatakan, Indonesia patut bangga karena telah melunasi hutang kepada IMF. Oleh karena itu, kini Indonesia bisa menaikkan posisi tawar sebagai pihak yang dimintai pendapat oleh IMF.
"Alhamdulillah kita sekarang tidak seperti posisi belasan tahun yang lalu. Kita pada posisi yang lebih terhormat, sehingga kita bisa memberikan pandangan-pandangan, koreksi dan rekomendasi kepada siapapun, termasuk IMF," katanya.
Sementara itu, Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn menjelaskan, pada dasarnya kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik.
Namun demikian, katanya, pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak hanya tergantung pada kondisi ekonomi dalam negeri. Dia berharap pemerintah Indonesia juga memperhatikan perkembangan perekonomian global.
"Pertumbuhan ekonomi juga tergantung pada apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, Indonesia belum berniat untuk berhutang kepada IMF.
"Indonesia masih anggota IMF, tapi Indonesia tidak berniat untuk berhutang," katanya.(*)
(T.F008/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011