Empat penyedia layanan Internet utama Mesir memutus akses kepada semua pelanggannya dalam sebuah gerakan simultan tengah malam pada Kamis lalu, dua hari setelah protes anti Mubarak -- yang sebagian besar terkoordinasi lewat Internet -- dimulai.
Laman jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook telah menjadi media penting bagi para perencana protes, dengan hanya sejumlah kecil pengguna yang dapat mengakses Internet di ibu kota Mesir itu sejak Jumat.
Internet di telepon seluler juga diputus sementara jaringan layanan panggilan dan pesan singkat juga sangat terganggu.
Sekitar 23 juta warga Mesir dilaporkan menggunakan akses Internet secara rutin maupun sesekali, menurut perhitungan resmi, lebih dari seperempat populasi mereka.
Penutupan akses di Mesir itu merupakan pemadaman elektronik resmi paling menyeluruh yang pernah terjadi di mana pun, menurut para pakar.
Pada Rabu, pengguna Internet merayakan kembalinya akses Internet mereka, termasuk estr4ng3d di Twitter yang menuliskan "Menulis Tweet dari tengah Bundaran Tahrir. - Internet kembali di #Mesir #jan25."
Bundaran Tahrir di Kairo merupakan pusat aksi protes terhadap rezim Mubarak, yang telah memakan korban sebanyak 300 orang. Tentara meminta pemrotes agar kembali ke rumahnya pada Rabu, sebuah upaya yang dilakukan untuk memulihkan situasi keamanan.
(SYS/KR-PPT/M016/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011