Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Garuda Indonesia optimistis pasar akan menyerap penawaran umum saham perdana (IPO) seiring dengan tumbuhnya penumpang Garuda sebesar 20 persen pada 2010.

Direktur Keuangan Garuda, Elisa Lumbantoruan di Jakarta, Rabu, menyatakan optimistis terhadap pasar yang akan menyerap penawaran umum saham perdana PT Garuda Indonesia.

Dari pantauan ANTARA, di gerai penawaran umum yang berlokasi di Lobby Mandiri Tower, Plaza Bapindo, minat investor pada hari perdana belum terlalu ramai dibanding proses penawaran saham sebelumnya seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

Menurut Elisa, masih kurang maraknya penawaran umum saham perdana Garuda pada hari pertama dikarenakan masyarakat telah mengambil jatah libur untuk menyambut Imlek.

Ia mengatakan, penawaran umum saham perdana ini tidak hanya dilakukan di Jakarta tetapi Aceh, Medan, Palembang, Medan, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Ujungpandang.

"Bila saat ini belum ramai, mungkin karena sebagian orang sudah melakukan cuti panjang terkait dengan adanya libur Imlek. Setelah Imlek saya yakin masyarakat akan ramai beli. Perkirakan, masyarakat baru hari terakhir beli," katanya.

Sementara ditempat yang sama, salah satu investor dalam negeri mengatakan, kurang banyaknya investor yang antri beli pada saham Garuda disebabkan sebagian investor lokal menunggu untuk membeli di secondary market.

Selain itu, tambah dia, investor lokal juga enggan membeli saham garuda karena melihat kecenderungan investor asing yang kurang antusia terhadap saham Garuda.

"Saya datang ke sini, cuma lihat-lihat saja banyak yang tertarik atau tidak, sesuai prediksi saya tidak banyak yang beli. Lebih banyak menunggu untuk di secondary market, karena diprediksi secondary market harganya bakal jatuh dan lebih murah," kata dia.

Investor lainnya, Iwan mengaku, Garuda sebagai satu-satunya maskapai penerbangan berkelas di Indonesia. Apalagi Garuda merupakan milik pemerintah, melalui Kementerian BUMN diperkirakan sahamnya akan baik untuk berinvestasi.

"Kalau saya prediksi kedepan sahamnya akan bagus karena Garuda milik pemerintah dan tentu akan menjaga kestabilan harga sahamnya," ujarnya.
(ZMF/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011