Asia secara umum, dan Indonesia secara khusus, memiliki peran lebih besar dibandingkan sebelumnya

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) yang dipimpin Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn untuk membahas situasi perekenomian global saat ini.

Pertemuan itu diadakan di Kantor Presiden, Rabu siang, sebelum Presiden Yudhoyono menjemput warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Mesir di Bandara Soekarno Hatta.

Selain Strauss-Kahn, para pembesar IMF lainnya yang datang adalah Direktor Asia and Pacifik IMF Anoop Singh, Advisor Office of the MD IMF Ernesto Ramirez Rigo dan Kepala Perwakilan IMF di Jakarta Milan Zavadjil.

Presiden sendiri didampingi oleh tim ekonominya, yaitu Menko Perkonomian Hatta Rajasa, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, dan Wakil Menkeu Anny Ratnawati, di samping juga Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizahsyah dan Gubernur BI Darmin Nasution.

Sementara itu, seperti dikutip AFP, Strauss-Kahn mengatakan IMF ingn melakukan awal baru yang segar di Asia dengan memulai kunjungan ke Indonesia, negara yang disebutya perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

"Pesan utama hari ini adalah sederhana. Kita harus melihat ke depan. IMF telah berubah," kata Strauss-Kahn. "Di hadapan Anda adalah IMF yang baru dimana ada kuasa voting dan suara negara-negara Asia meningkat banyak.

Bos IMF ini melukiskan pertemuannya dengan Yudhoyono adalah "fondasi bagi pembangunan kembali pola hubungan baru antara IMF dan Asia, serta Indonesia pada khususnya."

"Reformasi terakhir yang kita laksanakan dalam ketatakelolaan telah mengubah IMF dalam merefleksikan secara lebih baik bahwa negara-negara di dunia dan negara baru di dunia, Asia secara umum, dan Indonesia secara khusus, memiliki peran lebih besar dibandingkan sebelumnya," katanya kepada para wartawan di Singapura, usai mengunjungi Jakarta. (*)

T.F008*G003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011