Jakarta (ANTARA News) - Presiden Mesir Hosni Mubarak Rabu dini hari (WIB) berjanji tidak akan mencalonkan diri untuk masa kepresidenan berikutnya namun akan melanjutkan sisa masa kepemimpinanya untuk memulihkan keamanan dan stabilitas nasional.
Untuk itu, Hosni Mubarak mengimbau parlemen dan pihak-pihak terkait termasuk kelompok-kelompok politik untuk membahas situasi di dalam negeri yang sedang bergejolak yang menurutnya dimanipulasi oleh adanya tekanan-tekanan politik dalam negeri.
Presiden yang telah berkuasa selama 30 tahun itu juga minta parlemen untuk melakukan reformasi dan mengubah (amandemen) undang-undang dasar terutama untuk mengatur pembatasan masa jabatan presiden .
Dalam kedaanan situasi dalam negeri yang kacau, Mubarak juga berjanji tidak akan melarikan diri ke luar negeri namun akan tetap tinggal di Mesir serta ingin mati di Mesir dan membela tanah airnya hingga keadaan dalam negeri pulih yang penuh kedamaian dan keharmonisan bagi rakyat dan bangsanya .
Dia juga minta aparat keamanan termasuk polisi untuk memulihkan dan menjamin keamanan dalam negeri tanpa kekerasan dan menghormati hak-hak azasi dan martabat manusia serta melindungi masyarakat dengan mematuhi aturan-atuiran yang berlaku di negara tersebut.
Pergolakan di Mesir juga telah mengundang berbagai reaksi dari luar negeri termasuk demonstrasi-demonstrasi yang menentang kepemimpinan Hosni Mubarak. Pemerintah Iran mendukung aksi protest masal di Mesir.
Presiden AS Barack Obama juga telah mengimbau Hosni Mubarak untuk tidak mencalonkan diri pada pemilihan umum berikutnya, sementara itu Pemerintah Turki mengingatkan Presiden Mesir tersebut untuk mendengarkan aspirasi rakyat negara tersebut dalam upaya memulihkan dan menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Sekitar dua juta orang di Mesir termasuk di Kairo, Alexandria, Suez, Tanta dan Mahala Rabu malam (waktu setempat) turun ke jalan dalam aksi protest menentang kepemimpinan Hosni Mubarak dan menuntut presiden Mesir tersebut turun dari jabatannya .
Sementara itu, bentrokan antara kelompok anti pemerintah dan kelompok pro pemerintah terus berlanjut di Alexandria, Mesir, setelah Hosni Mubarak memberi pernyataannya Rabu malam . Aparat keamanan melepaskan tembakan untuk mengatasi kerusuhan tersebut. (B005/F001/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011