Yogyakarta (ANTARA News) - Produsen kaus Dagadu Djokdja menghadirkan 17 desain pilihan bertajuk "Mata Lalu" untuk memenuhi permintaan penggemar yang menginginkan corak kreativitas masa lalu.

"Hadirnya rangkuman desain `Mata Lalu` itu sebagai jawaban atas banyak pertanyaan dari penggemar setia Dagadu yang menginginkan corak kreativitas yang sarat kenangan yang enggan untuk dibuang," kata

Marketing Communication Officer PT Aseli Dagadu Djokdja, Junno Mahesa di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, memasuki Februari 2011, Dagadu mengajak semua penggemar untuk menikmati nostalgia yang masih terekam antara 1994-2000. Rekaman tentang cerita Kota Yogyakarta pada awal tahun Dagadu Djokdja lahir dan berkembang.

"Ajakan menikmati kembali nostalgia itu dijembatani dengan hadirnya 17 desain `Mata Lalu`, karena mengenang sesuatu yang telah berlalu bisa menjadi satu hal yang seru," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sengaja hanya memilih 17 desain, karena untuk menyesuaikan dengan usia Dagadu Djokdja yang genap berusia 17 tahun pada awal 2011. Memasuki usia baru, mengawalinya dengan nuansa masa lalu juga memberi arti tersendiri, setidaknya hal ini menjadi sarana kilas balik.

"Sebuah jembatan untuk menilik kembali karya-karya yang telah dihasilkan, mencermati nilai-nilai lebih yang terkandung, kemudian menjadikannya landasan untuk tumbuh dan berkembang ke depan," katanya.

Menurut dia, beberapa desain yang terangkum dalam "Mata Lalu" di antaranya "Dagadu For Beginners". Melalui desain ini terbaca dengan jelas dari mana nama Dagadu tercipta, lengkap dengan makna yang tersurat maupun yang tersirat.

Selanjutnya, desain "Poya Muthig Poya Hoho" yang menceritakan betapa murahnya hidup di Yogyakarta, meskipun dalam kondisi keuangan yang serba pas-pasan, murah bukan murahan.

Desain "United Colours of Keraton" yang menggambarkan prajurit dan abdi dalem wanita yang siap sedia dengan cinta mengabdi kepada raja.

"Selain itu, desain `Alon-alon Waton on Time` yang menceritakan sikap hidup `wong Jogja` yang tidak tergesa-gesa sebagai sikap hati-hati penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu," katanya. (B015/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011