Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyarankan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk tidak maju lagi dalam pemilihan umum yang akan berlangsung September mendatang, menurut laporan New York Times pada Selasa.

Pesan dari Obama tersebut disampaikan oleh mantan duta besar AS untuk Mesir, Frank Wisner, yang dikirim ke Kairo oleh pemerintah AS pada Senin, menurut harian berpengaruh di AS itu yang mengutip para diplomat AS.

"Pesan Wisner itu, kata mereka, bukan sebuah permintaan langsung agar Mubarak mundur sekarang, namun merupakan sebuah nasihat tegas bahwa ia harus memfasilitasi sebuah proses reformasi yang berujung pada pemilu bebas dan adil guna memilih pemimpin baru Mesir," tulis New York Times.

Harian itu menambahkan bahwa pesan "jalan belakang" itu telah disetujui secara langsung oleh Obama, yang pada Selasa menggelar pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih bersama tim keamanan nasionalnya terkait krisis yang terjadi dengan cepat itu.

Hal itu tampaknya menjadi pertanda bahwa pemerintah AS tengah mencabut dukungannya terhadap salah satu sekutu regional mereka.

Sementara itu menurut laporan televisi Al Arabiya yang mengutip sebuah sumber pada Selasa, presiden Mesir itu akan menyampaikan pidato yang menyampaikan pengunduran dirinya pada pemilihan selanjutnya namun akan tetap mempertahankan kekuasaannya hingga pemilu itu.

Namun laporan itu berasal dari seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Hingga kini sejumlah pejabat Mesir mengindikasikan Mubarak masih akan maju lagi untuk masa jabatan enam tahun ke depan.

Arus pemrotes membanjiri jalan-jalan di Kairo dan Iskandariyah pada Selasa, yang memasuki hari kedelapan tuntutan agar Mubarak mengakhiri kekuasaan 30 tahunnya di Mesir. (PPT/M016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011