bukan hanya bantuan kurikulum tapi juga praktisi yang bisa mengajar dan kesempatan untuk Merdeka Belajar di industri

Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengapresiasi dunia industri khususnya di Provinsi Bali yang mendukung berlangsungnya pendidikan vokasi.

"Saya senang sekali melihat mitra-mitra industri yang sangat semangat untuk memberikan bukan hanya bantuan dari kurikulum tapi juga bantuan praktisi yang bisa mengajar dan kesempatan untuk Merdeka Belajar di dalam industri juga berbagai macam kesempatan magang yang cukup luar biasa," ujar Nadiem Makarim saat mengunjungi Politeknik Negeri Bali di Kabupaten Badung, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Nadiem melakukan diskusi terkait potensi pendidikan vokasi dengan sejumlah perwakilan universitas, politeknik, SMK dan dunia industri di wilayah Bali.

Baca juga: Mendikbudristek dorong sekolah di Bali lakukan PTM terbatas

Ia mengatakan meskipun saat ini kondisi ekonomi di Bali masih terpukul akibat pandemi COVID-19, namun menurutnya dengan adanya rencana pembukaan pariwisata Bali akan membuat kondisi ekonomi dan pariwisata mengalami kebangkitan yang luar biasa.

"Sehingga itu akan menjadi puncak kejayaan baru untuk pariwisata Bali dan itulah mengapa vokasi di Bali terutama pendidikan vokasi pariwisata di Bali harus menjadi salah satu fokus kita bersama," katanya.

Pada kesempatan itu, Nadiem Makarim juga memberikan masukan kepada instansi pendidikan vokasi agar terus mengasah kompetensi kepemimpinan dan jiwa kewirausahaan kepada pelajar SMK dan mahasiswa.

Baca juga: Mendikbudristek : Kemampuan bernalar dilihat dari metode mengajar guru

"Saya juga memberikan rekomendasi, semakin lama semua pekerjaan di pariwisata dan di luar pariwisata sangat membutuhkan bukan hanya satu disiplin ilmu tapi banyak disiplin. Jadi saya memberikan rekomendasi untuk tolong lepaskanlah sekat-sekat antara prodi dan berikanlah kesempatan untuk murid dan mahasiswa kita untuk mencicipi berbagai bidang walaupun dalam bidang vokasi yang sama," ungkap Nadiem Makarim.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi Politeknik Negeri Bali yang akan meluncurkan sebanyak delapan program studi untuk program SMK-D2 fast track.

"Itu luar biasa dan itu rekor. Politeknik Negeri Bali ini lumayan nekat dan itu yang kita suka. Kita harus punya keberanian mengambil risiko untuk melakukan perubahan seperti itu," katanya.

Baca juga: Mendikbudristek serap masukan di NTB terkait Kampus Merdeka

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi mengatakan Program D2 Fast track dan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) di Provinsi Bali disambut baik oleh pihak SMK. Oleh karena itu, pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 8 prodi baru untuk D2 Fast track.

"Program percepatan ini mendapat sambutan sangat baik oleh pihak SMK, begitu juga dari dunia usaha atau dunia industri," ujarnya.

Ia menambahkan tahun 2022 PNB siap untuk memulai Program D2 Fast track karena selama ini pihaknya sudah mempersiapkan siswa SMK bisa memulai program itu.

"Harus mulai dipersiapkan dari sekarang untuk itu. Link and match ini tidak hanya satu tahun atau dua tahun saja. Namun harus berkelanjutan," ungkap Nyoman Abdi.

Baca juga: Siswa di Sekolah Tunarungu Sushrusa Denpasar laksanakan PTM

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021