Boyolali (ANTARA News) - Para pendaki dari berbagai daerah mengurungkan niatnya ke puncak Gunung Merapi karena pintu pendakian di Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, masih ditutup.
"Ada sekitar 50-an pendaki yang mengurungkan niatnya melakukan pendakian ke Merapi, pada sepekan terakhir ini. Karena, kegiatan pendakian pascaerupsi masih ditutup hingga sekarang," kata Ketua Tim SAR Barameru, Desa Lencoh, Boyolali, Selasa.
Menurut dia, para pendaki tersebut setibanya di Basecamp Dukuh Plalangan, mereka kemudian diberikan imbauan oleh Tim SAR setempat. Mereka kemudian mengurungkan diri dan berpindah pendakian ke Gunung Merbabu yang lebih aman.
"Ada juga pendaki setibanya di basecamp Plalangan, menginap semalam dan mereka kemudian kembali pulang. Karena, kondisi Merapi dinilai masih belum aman bagi pendakian," katanya.
Pihaknya telah memberikan pengertian kepada para pendaki yang sudah terlanjur datang ke basecamp untuk tidak melakukan pendakian. Karena, hingga sekarang belum ada pemberitahuan bahwa pendaki pintu Selo dibuka.
Menurut dia, kondisi puncak Merapi hingga saat ini, masih sering terdengar suara gemuruh dari basecamp Plalangan.
Bahkan, kata dia, di kawasan Pasar Bubar atau pendakian sejauh sekitar empat kilometer dari basecamp suhu udara masih terasa panas.
"Dari Pasar Bubar itu, menuju puncak hanya memerlukan waktu sekitar setengah jam jalan kaki santai menuju puncak," katanya.
Selain itu, kondisi jalan setapak pendakian menuju puncak juga masih sulit. Karena, dampak letusan Merapi beberapa waktu lalu, mengakibatkan sepanjang jalan pendakian masih banyak rintangan seperti ranting pohon tumbang dan longsoran material.
Sementara, menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Desa Jrakah, Purwono, meski status keaktifan Gunung Merapi terus menurun, tetapi kondisinya belum stabil dan masih ada ancaman terjadinya erupsi.
Ia menjelaskan, kondisi Merapi pascaerupsi hingga saat ini masih labil. Material yang dimuntahkan dari perut Merapi masih mudah longsor. Begitu juga dengan ancaman banjir lahar dingin jika terjadi hujan deras di kawasan puncak.
Menurut dia, kondisi tersebut masih belum aman dan stabil, masih ada kemungkinan terjadi awan panas, meski skalanya kecil. Sehingga, pendakian semestinya masih ditutup.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011