Piala Dunia pada Juni-Juli dan Piala Suzuki AFF di akhir 2010 adalah dua peristiwa khusus yang mendorong kenaikan signifikan dalam belanja media
Jakarta (ANTARA News) - Belanja iklan di Indonesia pada 2010 naik 23 persen mencapai Rp60 triliun salah satunya karena ada dua event sepak bola besar yakni Piala Dunia dan Piala AFF, demikian laporan The Nielsen Company.
"Piala Dunia pada Juni-Juli dan Piala Suzuki AFF di akhir 2010 adalah dua peristiwa khusus yang mendorong kenaikan signifikan dalam belanja media," kata Managing Director Nielsen Audience Measurement, Irawati Pratignyo, dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa.
Pihaknya mendapatkan temuan utama di antaranya bahwa telekomunikasi tetap memimpin kategori dengan kenaikan 43 persen.
Televisi masih mendominasi dengan kenaikan tertinggi dalam belanja iklan di antara semua media.
Selain itu, kepemirsaan televisi relatif stabil namun waktu menontonnya bertambah rata-rata lima menit di mana program olah raga dan anak-anak lebih popular daripada serial.
"Hasilnya pengiklan lebih bersedia untuk berinvestasi dalam hal mempromosikan produk dan layanan mereka, karena mereka yakin konsumen akan berbelanja," kata Irawati.
The Nielsen Company juga mencatat kenaikan belanja media sepanjang 2010 sebesar 23 persen hingga hampir mencapai Rp60 triliun itu mewakili kenaikan tertinggi sejak 2006.
Menurut dia, angka kenaikan itu terbilang luar biasa untuk industri periklanan mengingat pada 2006 belanja iklan Indonesia hanya Rp30,025 triliun, pada 2007 Rp35,088 triliun, pada 2008 Rp41,708 triliun, pada 2009 Rp48,585 triliun, dan pada 2010 mencapai Rp59,827 triliun.
"Televisi terus memimpin sebagai media beriklan yang dominan," katanya.
Ia menilai, di antara semua media memang televisi masih mendominasi belanja iklan dengan pangsa pasar lebih dari 60 persen, diikuti surat kabar (34 persen), dan majalah & tabloid (3 persen).
Dukungan siaran Piala Dunia pada Juni-Juli 2010, belanja iklan televisi pada 2010 tumbuh sangat kuat sebesar 26 persen.
Sementara pertumbuhan belanja iklan surat kabar melambat pada 2010 dengan kenaikan hanya 19 persen dibandingkan dengan kenaikan yang mencapai 23 persen pada 2009 terutama karena berkurangnya aktivitas politik.
Sedangkan belanja kenaikan majalah dan tabloid tumbuh 10 persen dari tahun lalu dibandingkan dengan 2009 sebesar 6 persen.
Pada 2010, program spesial olah raga terutama sepak bola menjadi program yang paling ditonton di televisi.
"Seiring masuknya timnas Indonesia ke babak final Piala Suzuki AFF berhasil menarik perhatian lebih banyak penonton dibandingkan dengan Piala Dunia. Kepemirsaan memuncak pada final Piala Suzuki AFF putara pertama antara Indonesia dan Malaysia dengan total 12,8 juta penonton atau 26 persen dari populasi televisi," katanya.
Secara keseluruhan, jumlah penonton TV di 10 kota besar di Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas meningkat dari rata-rata 6 juta menjadi mendekati 6,3 juta orang, seiring dengan meningkatnya populasi televisi dari 46,7 juta menjadi 49,5 juta orang.
"Bagaimanapun, persentase penonton TV terhadap populasi TV atau total rating menurun dari 12,9 pada 2009 menjadi 12,7 pada 2010," katanya.
Informasi belanja iklan yang pihaknya kumpulkan bersumber dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan di Indonesia mencakup 24 stasiun televisi, 95 surat kabar, dan 163 majalah serta tabloid.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011