“Suatu kebanggaan bisa membela Provinsi DKI Jakarta di ajang PON Papua 2021 ini. Saya sangat excited dan nervous karena ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti ajang olahraga nasional terbesar di Indonesia. Dari awal, saya sudah menargetkan untuk menjadi juara di semua nomor yang saya ikuti. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Universitas Indonesia yang sudah turut serta mendukung saya selama PON berlangsung,” ujar Mahesa dalam keterangannya, Kamis.
Pada awal pekan ini, Mahesa menyumbang medali emas dari Team Time Trial (TTT) 10 km Putra; medali perak Rellay 3.000 m Putra; dan medali perunggu Marathon 42 km Putra.
Baca juga: Perlombaan sepatu roda di PON jadi pondasi pembinaan bibit muda Papua
Sebelumnya, di Arena Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Papua, Mahesa meraih medali emas pada nomor Sprint 500M+D Putra dalam waktu 44,000 detik dan medali perak pada nomor ITT (Individual Time Trial) 500 meter Putra dengan catatan waktu 41,859 detik.
Perjalanan Mahesa menjadi atlet sepatu roda tidak terlepas dari dukungan kedua orang tua serta usaha dan kerja kerasnya. Menurutnya, sejak tahun 2013 ia telah fokus berlatih sepatu roda dan latihan intensif, hingga pada tahun 2016 akhirnya terpilih menjadi bagian dari Plat D DKI Jakarta, Cabang Olahraga Sepatu Roda.
Mahesa menambahkan bahwa ia bersama kontingen Provinsi DKI Jakarta berangkat ke Papua pada 15 Agustus 2021 untuk berlatih selama dua minggu sebelum bertanding. Hal ini bertujuan agar mereka beradaptasi dengan cuaca dan lapangan di sana.
Baca juga: Jatim dan Jakarta berbagi emas sepatu roda marathon 42.000 meter
Baca juga: Tarian Aster tutup pelaksanaan sepatu roda PON Papua
“Penguasaan lapangan itu sangat penting bagi para atlet, dan terbukti dengan lamanya berlatih di lapangan tersebut dengan prestasi yang DKI Jakarta yang mendominasi pertandingan,” katanya.
Direktur Kemahasiswaan UI Dr. Badrul Munir, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan sangat bangga dengan pencapaian yang diraih Mahesa.
“UI mendukung setiap kegiatan positif dari sivitas akademikanya. Saya mengutip pesan Rektor UI, untuk dapat memenangkan kompetisi tidak cukup hanya memiliki kemampuan kognitif, perlu ditunjang dengan kemampuan soft skill tinggi seperti bekerja sama dalam tim, membangun jejaring, serta berbagai kemampuan lainnya. Semoga pencapaian ini menjadi pemacu semangat sivitas akademika UI lainnya dalam meraih prestasi,” ujarnya.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021