Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Hasanuddin Prof Drs Sadly Abdul Djabbar MPA mengatakan, hingga kini masih sangat kurang pejabat yang memiliki entrepreneurship.

Pemimpin yang memiliki entrepreneur itu memiliki ciri kreatif, inovatif dan memiliki kesabaran dalam mengaplikasikan program-programnya, kata Sadly yang juga Rektor Universitas Fajar (Unifa) usai penandatanganan kerjasama Pemkab bantaeng-Unifa mengembangkan jamur merang di Bantaeng, Senin.

Penandatanganan naskah kerjasama di bidang pengembangan budidaya jamur merang, mulai dari budidaya, pengawetan hingga pemasarannya itu dilakukan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dan Rektor Unifa Prof Drs Sadly AD, MPA disaksikan Wakil Bupati HA Asli Mustadjab, Ketua Yayasan Pendidikan Fajar, Syamsu Nur, Komisaris Fajar HA Syafiuddin Makka dan sejumlah petinggi kedua belah pihak.

Menurut Sadly, pada dasarnya, masyarakat kini dapat membedakan antara pejabat dengan entrepreneur. Seorang pejabat hanya dapat melaksanakan tugas apa adanya tanpa inisiatif dan inovasi, tetapi seorang entrepreneur selalu berfikir untuk berbuat sesuatu.

Bahkan, yang dilakukannya itu kadang tidak pernah dipikirkan orang lain. Ia kemudian memuji Nurdin Abdullah yang memenuhi syarat seorang entrepreneur tersebut. "Nurdin dalam memimpin Bantaeng telah banyak melakukan hal baru yang tidak pernah dipikirkan orang lain," tuturnya.

Agar ilmu dan pengalaman yang diterapkan Bupati Bantaeng dalam membangun daerah tersebut bisa menular, Prof Sadly mengaku akan mengundang Nurdin Abdullah ke Kampus Unifa untuk menceritakan success story agar menjadi transformer terhadap mahasiswanya.

"Kampus Unifa diharapkan menjadi kampus entrepreneur atau minimal dapat melahirkan entrepreneurship. Sebagai langkah awal, kurikulum dibenahi. Kami membuat kurikulum yang memberi gambaran teori 60 persen dan praktek 40 persen," ujarnya.

Dalam proses belajar mengajar, tambah Sadly, Unifa akan mengundang orang-orang sukses di bidangnya masing-maisng agar menjadi motivasi kepada mahasiswa dan pada saatnya mahasiswa berusaha dalam dunia yang realis. Bukan bertumpu dan berharap hanya menjadi pegawai negeri.

Menurut Rektor Unifa, rapat kerja dua hari di Bantaeng telah membahas sembilan topik masing-masing statuta penyempurnaan renstra, pedoman penyelenggaraan pendidikan, OTK, pedoman penertiban kampus, pedoman kedisiplinan mahasiswa, SOP laboratorium serta masalah mekanisme anggaran dan kerjasama.

Ketua Yayasan Pendidikan Fajar, Syamsu Nur berharap, Raker Unifa dapat menyerap semangat yang dilakukan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dalam berinovasi.

"Inovasi yang dilakukan bupati perlu ditiru dan dikembangkan. Selama dua hari, saya membayangkan, ke depan daerah ini akan memiliki pantai yang indah dan menjadi pusat kegiatan masyarakat di bagian selatan Sulsel," tuturnya.

Semangat inovasi dan terobosan baru yang dilakukan bupati itulah yang menjadi tujuan dan harapan dalam kondisi iklim yang tidak menentu seperti yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan.

Syamsu Nur yang juga pimpinan Harian Fajar itu berjanji akan membantu Pemda Bantaeng untuk menyebarluaskan keberhasilan yang diraih itu melalui penerbitan agar inovasi yang dilakukan selama ini terpublikasi secara meluas.

"Insya Allah kami akan meminta redaksi untuk menerbitkan Radar Bantaeng agar inovasi yang selama ini dilakukan di daerah ini bisa terpublikasi secara luas. Ini penting sebab hanya dengan kebersamaan, kita bisa tumbuh," ucapnya. (AAT/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011