Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pengelolaan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, diserahkan ke warga.
"Dalam semua pengelolaan hunian itu harus ada satu aturan yang jelas, kesepakatan dengan masyarakat," kata Anies saat ditemui di lokasi peresmian pembangunan Kampung Susun, Kamis.
Menurut Anies, dengan diserahkan langsung kepada warga, sistem pengelolaan Kampung Susun akan lebih mudah dan transparan.
Dengan demikian, warga pun bisa lebih mudah mengantisipasi adanya pungutan liar ataupun oknum warga yang menyewakan unit di kampung susun.
"Paling mudah justru pengawasan oleh masyarakat sendiri, bukan hanya pemerintah," kata Anies.
Anies berharap, warga bisa mengelola kawasan ini dengan baik sehingga penghuni dapat tinggal dengan nyaman dan layak.
Baca juga: Anies resmikan pembangunan Kampung Cakung untuk warga Bukit Duri
Kampung Susun ini dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta untuk 75 kepala keluarga korban penggusuran Bukit Duri pada 2016.
Anis mengatakan, dimulainya pembangunan kampung ini merupakan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan beberapa pihak demi menciptakan hunian yang layak bagi warga Bukit Duri.
Hunian ini pula yang telah dijanjikan Anies sejak warga terkena dampak penggusuran di kawasan Bukit Duri.
"Prosesnya memang panjang karena semuanya harus tertib administrasi dan memastikan bahwa semua dijalankan dengan benar dan baik," kata Anies.
Nantinya, setiap kepala keluarga memiliki satu uni hunian dengan ruangan yang layak huni. Setiap unitnya, pihak arsitektur sudah mendesain mezanin atau lantai tambahan demi memperluas ruangan.
Baca juga: Pembangunan Kampung Susun Akuarium berlanjut ke tahap berikutnya
Hal tersebut dilakukan agar warga yang tinggal di dalam bisa melakukan kegiatan rumah tangga dan bekerja di saat yang sama.
"Rumah-rumah kita terutama rusun, tidak dirancang rumah produktif, tapi rumah istirahat. Efeknya ketika harus WFH, mereka kesulitan bekerja dari rumah," kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun beberapa fasilitas tambahan seperti mushala, ruang ramah anak, ruang serbaguna hingga tempat untuk melakukan usaha.
Lokasi tempat usaha disediakan Anies agar warga bukan hanya sekedar tinggal melainkan melalukan aktivitas perekonomian di sana.
Pembangunan kampung ditargetkan akan rampung pada Maret 2022. Anis berharap pemukiman ini bisa selesai tepat waktu agar bisa secepatnya dihuni warga Bukit Duri korban penggusuran.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021