kajian-kajian yang kami lakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong sinergi lintas pemangku kepentingan untuk optimalisasi pemanfaatan hasil riset, teknologi dan inovasi untuk penanggulangan dan pengurangan risiko bencana di Indonesia.

"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, perlu ada sinergi dan kerja sama dengan pendekatan kolaborasi pentahelix, yang dimana pelibatan dunia usaha, akademisi, dan masyarakat selaku subjek dalam penanggulangan bencana sangat penting juga untuk diperhatikan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Webinar Talk to Scientists: Riset dan Inovasi untuk Indonesia Tangguh Bencana di Jakarta, Kamis.

Kepala BRIN menuturkan perlu adanya pelibatan serta kontribusi seluruh komponen bangsa, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam penanggulangan risiko.

"Koordinasi serta kolaborasi berbagai pihak adalah sebagai antisipasi dan upaya nyata dalam rangka mengurangi dampak dari potensi ancaman bencana tersebut," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Riset dan inovasi penting untuk pengurangan risiko bencana
Baca juga: Pemantauan dinamika atmosfer perkuat mitigasi bencana hidrometeorologi

Handoko berharap kolaborasi BRIN dengan berbagai mitra terkait khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat semakin erat dijalankan sehingga riset dan inovasi dapat semakin membumi dan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Ia menuturkan BNPB merupakan pemangku kepentingan dan mitra bersama BRIN dalam melakukan penelitian kebencanaan, menyebarkan informasi mitigasi kebencanaan, melakukan berbagai upaya penanggulangan kebencanaan, dan mendiseminasikan informasi terkait dengan teknologi yang terkait dengan kebencanaan kepada masyarakat.

BRIN juga membuka peluang-peluang baru kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kementerian/lembaga, pelaku usaha dan masyarakat umum, terutama untuk penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.

Baca juga: BRIN: Kolaborasi global tingkatkan akses data dan pemahaman bencana
Baca juga: BRIN: Sistem peringatan dini bencana berbasis kajian risiko bencana

Melalui webinar tersebut, BRIN berupaya untuk menyampaikan berbagai informasi terkait riset dan teknologi kepada masyarakat secara lebih luas sehingga publik dapat lebih memahami riset dengan lebih baik, dan kajian-kajian riset yang dilakukan juga memenuhi aspirasi dan kebutuhan publik.

"Kami menyadari bahwa BRIN perlu semakin mendekatkan diri kepada publik, agar riset yang dilakukan dapat tertangkap dengan baik, dan kajian-kajian yang kami lakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Handoko.

Baca juga: LIPI kembangkan teknologi mitigasi bencana berbasis riset fundamental
Baca juga: Profesor riset LIPI dorong penguatan penelitian sesar aktif
Baca juga: Media diminta ubah paradigma pemberitaan kebencanaan pada solusi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021