Saya kira penyebaran HIV/AIDS merupakan ancaman serius. Karena itu, kami meminta semua komponan masyarakat harus waspada dan mencegah terhadap penyakit HIV/AIDS

Lebak (ANTARA News) - Limabelas dari 53 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Lebak, Banten, meninggal dunia akibat keganasan virus tersebut sehingga masyarakat diminta kewaspadaan penyebaran penyakit mematikan itu.

"Sebagian besar penderita HIV/AIDS belum ditemukan obatnya," kata Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Masyarakat Desa (BP2KB-MPD) Kabupaten Lebak Mandat Sukana di Lebak, Senin.

Mandat mengatakan, selama kurun 10 tahun penderita positif HIV/AIDS di Kabupaten Lebak terdapat 53 orang, yakni HIV sebanyak 31 orang dan 23 orang AIDS.

Dari 53 orang penderita HIV/AIDS tersebut, 15 orang yang berusia produktif itu dilaporkan meninggal dunia.

"Saya kira penyebaran HIV/AIDS merupakan ancaman serius. Karena itu, kami meminta semua komponan masyarakat harus waspada dan mencegah terhadap penyakit HIV/AIDS," ujarnya.

Menurut dia, penyebaran virus HIV/AIDS bagaikan fenomena "gunung es" sehingga perlu adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan dari masyarakat.

Sebab banyak juga kasus penderita yang tidak terdeteksi oleh tim medis karena mereka tak dilakukan pemeriksaan. Sedangkan yang diketahui menderita HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan tim medis.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap pelajar agar berhati-hati dalam pergaulan agar jangan sampai terlibat kasus narkoba dan pergaulan bebas.

Pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat bersama-sama bertanggung jawab menanggulangi penyebaran virus mematikan itu, baik melalui kampanye maupun sosialisasi di sekolah-sekolah.

Masyarakat perlu melakukan pencegahan dini mulai dari keluarga hingga pergaulan.

Dia menjelaskan, penyebab penularan penyakit tersebut di antaranya karena jarum suntik bekas narkoba, hubungan seks berganti-ganti pasangan, transfusi darah dari penderita, dan air susu ibu yang orangtuanya tertular HIV/AIDS.

Namun, beberapa tahun terakhir sebagian besar penderita HIV/AIDS akibat pergaulan bebas seks dan penggunaan jarum suntik bekas narkoba dengan saling bergantian.

"Saya minta orangtua agar mengawasi anak-anaknya dari pergaulan bebas seks itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlidungan Masyarakat Kabupaten Lebak Alkadri mengatakan pihaknya meminta camat dan kepala desa/kelurahan agar menganstisipasi bahaya penyakit HIV/AIDS.

"Selama ini penularan HIV/AIDS sangat menghantui para remaja," ujarnya.

(KR-MSR/B009/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011