Jayapura (ANTARA) - Pebola voli putra DKI Jakarta Okky Damar Saputra merasakan kesan serba pertama saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021.
"Ini adalah kali pertama saya di Papua, pertama bermain voli di Indonesia Timur dan pertama kali ikut ajang sekelas PON," ujar Okky ditemui di GOR Koya Koso, Jayapura, Kamis.
Selama lebih dari sepekan menginjakkan kaki di Bumi Cendrawasih, ia langsung terpesona dengan keindahan alamnya, ditambah setelah melihat lapangan voli yang dipergunakan untuk arena.
Pemain kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1999 itu bahkan menilai lapangan voli yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura tersebut sebagai arena pertandingan paling megah.
“Selama saya bermain voli, arena ini yang paling bagus," ucap pemain yang pada Proliga musim lalu membela Jakarta BNI 46 tersebut.
Baca juga: Voli putra DKI tak terkalahkan di penyisihan usai hajar Sumut
Baca juga: Voli putra DKI lolos fase grup usai kalahkan juara bertahan Jatim 3-2
Okky, sapaan akrabnya, dikenal memiliki servis-servis mematikan serta spike keras. Beberapa angka untuk tim DKI Jakarta didapatkan melalui peran pemain yang pada Proliga musim depan belum menentukan klubnya tersebut.
Memiliki tubuh setinggi 189 sentimeter, pemain yang sempat dipanggil Pelatnas itu menempati posisi "opposite" atau dikenal sebagai pemukul sisi kanan. Di posisi ini, seorang pemain harus memiliki keseimbangan sempurna antara menyerang dan bertahan.
Sementara itu, pada ajang PON XX Papua, ia bersyukur timnya mampu melenggang mulus ke empat besar setelah di babak penyisihan menang tiga kali dan menguasai grup B.
Setelah target lolos empat besar tercapai, Okky dan kawan-kawan kini mengusung ambisinya lolos ke partai final.
"Harapannya, kami harus menang di final dan meraih medali emas. Semoga tercapai, karena ini akan menjadi emas pertama saya di ajang PON," tutur Okky.
Baca juga: Tim voli putra DKI menang susah payah atas Jawa Tengah
Baca juga: Jakarta janjikan bonus untuk tim bola voli PON Papua
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021