Biar jelas dan terang. Jangan gagak hitam menampilkan diri seperti merpati putihJakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam menganjurkan agar tokoh agama yang melakukan gerakan politik, seperti Din Syamsuddin dan Syafie Maarif, mendirikan partai politik atau organisasi kemasyarakatan seperti Nasional Demokrat (Nasdem).
"Biar jelas dan terang. Jangan gagak hitam menampilkan diri seperti merpati putih," katanya di Jakarta, Senin, mengomentari kegiatan dan pernyataan sejumlah tokoh lintas agama yang dinilai sudah bukan lagi gerakan moral melainkan berpolitik.
Menurut Dipo, pihaknya menghargai Nasional Demokrat yang dipimpin Surya Paloh, karena bentuk dan sosoknya yang jelas sebagai Ormas, sehingga ketika melakukan kritik atau menggunakan media miliknya untuk kepentingan politiknya tidak ada masalah.
"Selamat pada Nasdem, mau mengkritik setiap hari juga boleh. Wajar saja karena Nasdem sudah mendeklarasikan diri sebagai ormas yang berpolitik. Lebih baik Nasdem yang mengkritik tapi jelas sebagai ormas. Terserah masyarakat sendiri yang nantinya menilai kritikan itu benar atau salah," katanya.
Dipo yang dikenal sebagai mantan aktivis itu kembali mengulang pernyataannya bahwa tidak boleh menggunakan label tokoh agama untuk berpolitik. Dipo mensinyalir tokoh lintas agama, khususnya Din Syamsuddin dan Syafie Maarif, bukan lagi sekedar gerakan moral melainkan sudah merupakan gerakan politik.
"Itu sama dengan gagak hitam yang tampil seperti merpati putih. Masyarakat tidak boleh dibuat bingung yang mana gagak dan yang mana merpati," katanya lagi.
Sekali lagi, Dipo menganjurkan agar Din Syamsuddin dan tokoh lintas agama lain yang eksklusif mendirikan partai politik saja supaya lebih jelas posisi dan sikapnya.
Ini negara demokrasi, silahkan buat partai dan ormas jika ingin berpolitik,? tegasnya.
Dipo mengamini pendapat Nahdlatul Ulama yang menyerukan agar ulama tidak mengeritik dengan gaduh. "Menurut saya tokoh agama jangan membuat gaduh, dan jangan pongah juga," katanya.
Tidak diperlukan
Menanggapi anjuran Dipo Alam agar tokoh agama lebih baik mendirikan parpol atau ormas, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan masing-masing tokoh agama sudah memiliki organisasi, sehingga pembentukan organisasi politik tidak diperlukan.
"Saya tidak mau melayani pernyataan tersebut," katanya.
Din sebaliknya menyatakan pernyataan Dipo Alam merupakan pengalihan isu dari apa yang telah dinyatakan para tokoh lintas agama.
"Saya tidak punya waktu melayani tuduhan seperti itu karena bersifat mengalihkan perhatian orang, sikap seperti itu hanya menunjukan kekerdilan politik, maka saya mau tidak melayani," katanya.
Yang jelas, kata Din, "anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,".
(ANT/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Keok kok teruuus menerus.....