Karya cinta

Karya para perancang kenamaan ini dikoordinasikan oleh pengarah gaya yang telah lama bekerja untuk Elbaz, Babeth Dijan. Dijan mengatur urutan penampil berdasarkan urutan abjad para perancang yang berpartisipasi dalam pagelaran ini.

Beberapa desainer membuat karya untuk Elbaz berdasarkan biografi mendiang perancang busana tersebut. Thebe Magugu dari Afrika Selatan misalnya, terinspirasi oleh gaun musim gugur 1997 yang dirancang Elbaz selama dua tahun masa jabatannya di rumah mode Guy Laroche.

Baca juga: Jamur-jamur dalam rancangan Stella McCartney
Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)


Sementara Pieter Muller dari Alaia membuat karya berdasarkan sheath dress berwarna merah dari bahan menerawang, dengan aplikasi berbentuk hati yang berliku-liku disematkan di beberapa bagian. Karya ini dirancang oleh Elbaz ketika bekerja untuk Geoffrey Beene. Kala itu Elbaz baru tiba dari negara asalnya Israel, dan bekerja selama tujuh tahun untuk Beene yang dia akui sebagai guru yang memberikan inspirasi.

Jean-Paul Gaultier secara harafiah menerjemahkan rasa cinta dalam bentuk hati, mengutip "coeur a l'ouvrage" Elbaz (secara kasar diterjemahkan dengan menempatkan banyak bentuk hati ke dalam rancangannya) menawarkan gaun adibusana yang terdiri dari hati berwarna merah dalam bentuk lapisan-lapisan tiga dimensi.

Kemudian Alessandro Michele menampilkan cut out dress berwarna ungu, serupa brassiere berbentuk dua hati dengan rok menjuntai yang tampak menggantung pada brassiere. Kemudian Vetements menampilkan setelan serupa piyama berbahu lebar dengan aplikasi berbentuk hati diseluruh bagian busana.

Baca juga: Hasil kolaborasi Lanvin dengan DC Comics
Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)
Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)


Viktor&Rolf menampilkan trenchcoat ballgown berwarna putih, yang dibingkai oleh tumpukan aplikasi hati.

Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)

Perancang busanan lainnya memilih untuk mengabadikan tampilan ikonik Elbaz, yang gemar mengenakan setelan jas dengan dasi kupu-kupu. Namun tampilan kali ini berupa setelan jas berbentuk tong air dipadu dengan celana pendek.

Dries van Noten menampilkan busana yang dia kembangkan dari potret intarsia yang rumit, yang menghiasi bagian depan mantel malam merahnya. Sementara Ralph Lauren menampilkan perpaduan setelan khas rumah mode itu (sweater bergambar beruang ikon Polo di bagian dada) yang dipadu dengan jas serta dasi kupu-kupu merah khas Elbaz.

Olivier Rousteing dari Balmain menggambarkan Elbaz pada korset gaun malam satin putih yang melambai-lambai.

Baca juga: Givenchy hadirkan "eksperimen" Matthew M. Williams di PFW 2021
Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)
Kolase foto para model menampilkan karya-karya hasil kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Alber Elbaz di AZ Factory, dalam rangka mengenang mendiang perancang busana tersebut di penutupan Paris Fashion Week 2022. Elbaz meninggal dunia pada April 2021 akibat komplikasi infeksi COVID-19. (Gorunway.com/Filippo Fior)


Bruno Sialelli dari Lanvin membangkitkan gaun ikonik Lanvin dari koleksi musim semi 2008. Gaun ini tampak mengembang besar dari bahan sutra parasut berkerut. Di bagian belakang gaun ada potret raksasa Elbaz yang tampak melayang mengudara saat model berpose lalu berputar.

Selain itu banyak pula perancang busana yang memanfaatkan inventaris desain khas Elbaz. Donatella Versace terinspirasi dari lengan draperi yang pernah dirancang Elbaz.

Demna Gvasalia dari Balenciaga mencoba mereka mantel opera dari bahan tafeta karya Elbaz, namun dengan tambahan volume yang lebih besar dengan jumlah jahitan yang minimalis.

Kesukaan Elbaz pada aksentuasi ruffles juga ditampilkan oleh Pierpaolo Piccioli dari Valentino dalam bentuk ballgown berwarna merah muda. Hal serupa juga dilakukan oleh Sarah Burton dari Alexander McQueen yang menampilkan gaun mantel pendek penuh dengan bordir.

Penampilan terakhir adalah karya dari desain kolektif tim AZ Factory, yang memperlihatkan tampilkan khas Elbaz. Sang model, Amber Valletta, mewujudkan Elbaz dalam potongan jaket dari pola yang sama yang sejak awal memang dirancang khusus untuk Elbaz. Bagian ujung hem dibordir dengan gambar busana karya Elbaz yang tidak terlupakan.

Sebagai penutup, tirai latar belakang panggung pagelaran busana dibuka untuk memperlihatkan model dalam kotak perancah tinggi dengan tiga tingkat, yang membingkai potret Elbaz. Ada semburan confetti berbentuk hati sesudah tirai latar dibuka, dan tampak sejumlah penonton menitikkan air mata untuk mendiang Elbaz.



Baca juga: Hermes buat catwalk Paris Fashion Week di hanggar bandara

Baca juga: Karya seni dalam bentuk busana dari Loewe

Baca juga: Imajinasi dalam air Satoshi Kondo untuk Issey Miyaki

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021