Maka sudah sepantasnya atas dasar rasa cinta itulah, dan di hadapan kerumunan keluarga, teman, kolega -termasuk Ibu Negara Prancis Brigitte Macron-, dan rekan desainer maka pekan mode Paris berakhir dengan sangat pedih namun menyenangkan. Sebuah persembahan cinta untuk Alber Elbaz.
Baca juga: Perancang busana Alber Elbaz tutup usia
Persembahan cinta berbalut pertunjukan pagelaran busana ini dapat terlaksana berkat kerjasama 45 perancang busana dengan tim desain Elbaz di AZ Factory. Semuanya berkumpul untuk merayakan bakat, kepribadian, dan warisan desain Elbaz.
“Kami ingin menemukan cara terbaik untuk mengenang semangat Alber,” kata rekan dekat Elbaz, Alex Koo menjelaskan.
"Sungguh indah melihat bagaimana setiap desainer mengungkapkan perasaan mereka terhadap Alber dalam aspek yang berbeda-beda. Itu benar-benar sebuah karya cinta," ujar Koo kepada Vogue dikutip Kamis.
Koo menjelaskan bahwa Elbaz telah lama menyukai gagasan untuk menciptakan kembali Théâtre de la Mode, sebuah proyek mode di tahun 1945 yang menyatukan 60 desainer adibusana (haute couture) terkemuka Paris, termasuk para pembuat topi, penata rambut dan desainer aksesori, untuk mendandani serangkaian manekin mini, yang kemudian diatur dalam sketsa untuk menunjukkan kehidupan Paris yang modis. Baik itu di sepanjang jalan di Palais Royal atau di sebuah opera.
Pada masa itu, boneka fesyen termasuk dekorasinya dipamerkan ke seluruh dunia dan berhasil membuat para pecinta fesyen di seluruh dunia terpana akan seni mode Paris yang berhasil bertahan dari serangan Jerman. Kala itu, seni mode Paris berhasil bertahan dan terus menetapkan standar untuk teknik dan imajinasi.
Koo mengatakan bahwa impian Elbaz adalah untuk mewujudkan inisiatif serta pemikiran tersebut, dengan menyatukan talenta terbaik dari industri fesyen.
"Ini dilakukan dalam rangka merayakan cinta, keindahan, dan harapan," kata Koo.
Baca juga: Busana bersepeda versi Lacoste
Baca juga: Chanel berikan nuansa musim semi yang menyenangkan
Baca juga: Pengunjuk rasa muncul di "catwalk" Louis Vuitton di Paris
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021