Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Warga Desa Sekayun, Kecamatan Gumay Ulu, Kebupaten Lahat, Sumatera Selatan, Senin, menemukan megalit lumpang batu diduga merupakan peninggalan dari zaman prasejarah yang sudah berumur ribuan tahun.
Pantauan ANTARA, megalit lumpang batu ini posisinya berada di pinggir Sungai Are perbatasan Kecamatan Pajarbulan dan Gumay Ulu.
"Penemuan megalit ini secara tidak sengaja saat itu sedang mencari ikan di sungai tersebut. Sebenarnya sudah lama melihat batu yang memiliki dua lubang bulat ukuran sekitar 10 sentimeter dengan kedalaman 20 cm," kata Ara Bintang, warga setempat.
Ia mengakui, selama ini kurang memperhatikan jika batu itu memiliki nilai sejarah cukup tinggi apalagi posisinya berada di tepi sungai sangat jauh dari permukiman.
"Lumpang batu yang memiliki diameter hampir satu meter ini berada tepat di tepi Sungai Are dan lokasinya cukup jauh dari permukiman warga," ujar dia.
Dia menyatakan, harus menempuh waktu empat jam untuk sampai ke lokasi penemuan batu megalit dengan melewati hutan belantara dan sungai berarus cukup deras.
"Bagi kami biasa melihat batu seperti itu, sehingga tidak terlalu aneh. Walaupun batu itu memang cukup menarik karena di atas batu yang besar ada dua lubang ukurannya sama," kata dia pula.
Biasanya, lanjut dia, lumpang batu yang banyak ditemukan jarang berada di tepi sungai, kebanyakan di areal perkebunan kopi dan perkampungan warga.
Peneliti dari Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti, mengatakan lumpang batu memang merupakan benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai simbol dan peralatan bagi nenek moyang zaman dahulu, seperti sebagai alat mengolah makanan hasil dari pertanian.
"Lumpang batu memang biasanya ditemukan jauh dari sungai, akan tetapi untuk lumpang batu yang ditemukan warga Desa Sekayun tergolong tidak aneh. Lumpang batu merupakan alat untuk mengolah makanan, sehingga jika tempatnya di dekat sungai sudah biasa," kata dia pula. (U005*B014/M033)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011