Majene, Sulbar (ANTARA News) - Sebahagian besar mahasiswa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengeluhkan sistem koneksi jaringan dari Telkomsel karena signal yang dihasilkan sangat lemah mengakibatkan mereka kesulitan mendapatkan informasi dari layanan internet.

"Sudah beberapa pekan ini kami kesulitan untuk mengakses informasi dari internet dengan menggunakan modem dengan memakai kartu Halo," kata Idil salah seorang mahasiswa di Majene, Minggu.

Ia mengatakan, selaku konsumen pengguna modem dengan memakai kartu Halo, maka sudah barang tentu dirinya telah dirugikan karena harus membayar angsuran ke Telkomsel sebesar Rp137 ribu per bulan, sementara fasilitas yang digunakan itu tidak memberikan kontribusi positif untuk online.

Dikatakannya, dirinya tidak mempersoalkan besar biaya yang dikeluarkan untuk membayar angsuran pembayaran penggunaan kartu Halo, sepanjang layanan internet memberikan hasil yang prima. Tetapi kenyataannya, para konsumen malah "buntung" sedangkan pihak Telkomsel dapat untungnya.

"PT Telkomsel harus memperbaiki layanannya minimal bisa memuaskan para konsumen atau pengguna kartu Halo," ucapnya.

Kondisi ini mengakibatkan berbagai tugas kuliahnya belum tuntas karena tidak mendapat informasi dari layanan internet.

Selain dikeluhkan para mahasiswa, sejumlah dari kalangan yang berprofesi sebagai wartawan di Majene pun dikesalkan dengan layanan internet karena tak bisa mengirim berita ke kantor redaksinya secara cepat.

"Layanan internet di Majene sangat kacau. Jangankan mengirim foto, mengirim naskah berita pun kita kesulitan," kata Jufri salah seorang wartawan koran harian di daerah itu.

Ia mengatakan, berita harus dikirim secepatnya sebelum masa deadline pengiriman berita, sementara dukungan layanan internet tidak maksimal.

Karenanya, kata dia, pihak Telkomsel diminta untuk tidak hanya mengeruk keuntungan dari rakyat tetapi harus juga memperhatikan layanannya terhadap pengguna Telkomsel.

Jufri menambahkan, kondisi layanan Telkomsel untuk mengakses jaringan internet sudah berlangsung lama, namun hingga kini belum ada peningkatan yang berarti. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011