Surabaya (ANTARA News) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Triyono Wibowo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia saat ini "concern" untuk memikirkan 6.045 warga Indonesia di Mesir yang suasananya kini mencekam.
"Kita berharap suasana di Mesir bisa dikendalikan, meski kita nggak ingin mencampuri situasi di negara itu, karena itu kita `concern` untuk memikirkan 6.045 warga kita di sana," katanya di Surabaya, Minggu.
Di sela-sela seminar tentang perbatasan wilayah di Universitas Narotama (Unnar) Surabaya, ia menjelaskan perhatian pemerintah Indonesia kepada warganya di Mesir itu supaya tidak ada warga Indonesia yang mengalami celaka.
"Warga kita di Mesir itu ada yang mahasiswa, tenaga kerja, dan macam-macam, tapi sejak dua hari lalu (28/1) sudah ada pemberitahuan resmi dari pemerintah kita melalui website (laman) perwakilan RI di Mesir," katanya.
Intinya, pemerintah berharap warga Indonesia untuk tetap tenang berada di rumah dan menjauhi lokasi kerusuhan serta sewaktu-waktu menghubungi perwakilan RI di sana bila mengetahui sesuatu.
"Sampai sekarang belum ada warga kita yang celaka, tapi kita nggak ingin ada warga kita yang mengalaminya, apalagi selain 6.045 warga kita yang terdaftar di perwakilan RI itu masih ada yang tidak terdaftar," katanya.
Sementara itu, Duta Besar RI di Kairo, A.M. Sachir, mengatakan pihaknya telah meminta penguasa militer Mesir untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI).
"Kami telah meminta pihak militer Mesir yang mengambil alih keamanan untuk melindungi WNI," kata Dubes Sachir kepada wartawan ANTARA Munawar Saman Makyanie yang melaporkan dari Kairo (30/1).
Hingga kini semua WNI yang berada di Mesir dalam keadaan aman, katanya, meskipun aksi-aksi demonstrasi masih terjadi di beberapa kawasan di Mesir.
Tempat-tempat permukiman WNI yang mayoritas mahasiswa pada umumnya jauh dari lokasi-lokasi unjuk rasa, yang sebagian besar berlangsung di pusat-pusat kota dan tempat-tempat strategis.
KBRI membuka posko dan juga menyediakan sambungan telepon khusus hotline dengan nomor 20227947200 dan 27947209 untuk melakukan kontak komunikasi dengan WNI di sana.(*)
(T.E011/H-KWR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011