Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 7-6 ini, Silviana mengalami tekanan dari lawannya yang terus membayangi perolehan skor. Bahkan Annita sempat membalikkan keunggulan 6-5 atas atlet tuan rumah.
"Tadi tidak mudah, karena ada beban sebelumnya saya dapat emas di (PON) Jawa Barat, tidak mudah untuk mempertahankannya lagi. Tadi sempat memimpin tapi tersusul juga membuat saya 'down'," kata Silviana dalam konferensi pers di GOR Biliar SP5 Mimika, Rabu.
Atlet kelahiran Pontianak 23 tahun silam ini menceritakan, saat mentalnya terpuruk karena skor yang tertinggal, dia mencoba tenang dan yakin akan ada peluang untuk kembali mengamankan keunggulan.
Upayanya menata semangat juang membuahkan hasil saat gim ke-12, Silvia sukses mengantongi perolehan poin terbanyak dari Annita sehingga memastikannya menyabet medali emas kedua bagi Papua di cabang biliar.
"Biliar kan tidak hanya soal teknik ya, tapi juga permainan mental. Faktor ini sangat mempengaruhi. Jadi ya sangat berat dan tergantung bagaimana kita bisa mengendalikan diri sendiri. Apalagi dia juga lawan yang sulit," ungkapnya.
Meski menjadi unggulan Papua di nomor putri, namun Silviana menilai semua lawannya merupakan pesaing yang berat. Menurut dia, setiap pebiliar yang bersaing di PON merupakan atlet terbaik sehingga dia tak ingin meremehkan lawan-lawannya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov POBSI Papua Natalis Tabuni berharap capaian dua emas di paruh awal pelaksanaan biliar PON Papua bisa menjadi motivasi untuk merebut medali lainnya.
"Perolehan dua emas di awal ini jadi motivasi untuk atlet biliar Papua lainnya untuk berjuang lebih. Kami sebagai pengurus ikut senang dengan hasil ini," Natalis menegaskan.
Baca juga: Silviana berjuang keras dulang emas biliar kedua bagi Papua di PON
Baca juga: POBSI ingin GOR Biliar Mimika tetap aktif pasca PON Papua
Baca juga: Atlet veteran Papua James Lengkang sumbang emas perdana dari biliar
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021