Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Mesir AM Sachir mengatakan telah meminta penguasa tentara Mesir melindungi warga negara Indonesia menyusul suasana mencekam di negara itu.
"Kami telah meminta tentara Mesir, yang mengambil alih keamanan, untuk melindungi warga Indonesia," kata Sachir kepada wartawan ANTARA Munawar Saman Makyanie, yang melaporkan dari Kairo pada Minggu.
Hingga kini, semua warga Indonesia di Mesir dalam keadaan aman, katanya, meskipun unjukrasa masih terjadi di beberapa kawasan di Mesir.
Warga Indonesia di Mesir mencapai sekitar 5.000 orang, 4.000 di antaranya adalah mahasiswa, yang sebagian besar tinggal di kota besar, seperti, Kairo.
Permukiman warga Indonesia pada umumnya jauh dari tempat unjukkrasa, yang sebagian besar berlangsung di pusat kota dan tempat strategis.
Kendati demikian, KBRI Kairo memberikan penyuluhan kepada warga Indonesia untuk selalu waspada terhadap keadaan di Mesir.
KBRI mengadakan pertemuan berkala dengan mahasiswa untuk bertukar informasi mengenai keselamatan warga Indonesia. KBRI membuka pos dan menyediakan sambungan telepon khusus dengan nomor 20227947200 dan 27947209 untuk berhubungan dengan warga Indonesia di sana.
Sachir menyatakan belum mengungsikan warga Indonesia, walau sebelumnya berpikir akan melakukan itu terkait dengan merebak huru-hara unjukrasa.
Keadaan di Kairo masih rentan, unjukrasa besar sewaktu-waktu dapat meledak kembali, sementara semua saluran komunikasi, termasuk telepon seluler, telepon rumah dan internet, belum pulih, karena diputus.
Semua kantor pemerintah, toko dan bank tutup, walau diimbau tetap buka. Warga di sekitarnya bersiaga dari kemungkinan kejahatan dan penjarahan.
Unjukrasa tersebut menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang berkuasa 30 tahun, mundur.
Pada Jumat malam, menurut laporan televisi Al-Jazeera, ia mengumumkan jam malam di seluruh Mesir, tapi pengunjukrasa mengabaikannya. Suasana di negara itu diberitakan mencekam.(*)
(T.M043/M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011