Zurich (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berharap Mesir dapat segera menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi dalam negerinya dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa.
"Perkembangan situasi di Mesir memang memprihatinkan, saya berharap sebagai negara bersahabat Mesir, masalah dalam negeri itu bisa diatasi dengan baik," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Radisson, kompleks Bandara Internasional Zurich, Swiss, Sabtu.
Dalam keterangan persnya sebelum kembali ke Indonesia setelah melakukan lawatan ke India dan Swiss selama satu pekan, Presiden menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan melakukan intervensi dan hanya berharap agar Mesir mencapai solusi yang dapat diterima seluruh rakyat Mesir.
"Indonesia tidak berada pada (posisi) intervensi dan mungkin ada solusi bijak sesuai kepentingan dan manfaat bangsa Mesir sendiri dan sekali lagi bisa dihindari korban jiwa tak perlu," katanya.
Presiden, yang mengaku mengikuti perkembangan di Mesir dengan cermat, mengatakan bahwa pemerintah telah memastikan menjamin keamanan warga negara Indonesia di Mesir.
"Kepentingan kita untuk melindungi warga negara yang ada di Mesir," ujar Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menkeu Agus Martowardojo, dan Menpora Andi Mallarangeng.
Sementara itu beberapa waktu terakhir merebak huru-hara unjuk rasa para pemuda di Kairo yang menuntut agar Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dan melakukan reformasi politik.
Aksi unjukrasa di Mesir ini diilhami oleh revolusi di Tunisia yang menyebabkan tergulingnya Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang kini melarikan diri ke Arab Saudi setelah mendapat tekanan keras rakyat dalam aksi demo selama beberapa hari.
Presiden Ben Ali yang memerintah selama 23 tahun dituduh melakukan korupsi, keluarganya menumpuk kekayaan, sementara itu rakyatnya menderita. Sebagian anggota keluarganya lari ke Kanada.
Sampai Sabtu situasi di Kairo masih rentan, aksi unjuk rasa sewaktu-waktu bisa muncul kembali, sementara itu semua saluran komunikasi termasuk telepon seluler, telepon rumah dan internet diblokir.(*)
(L.D013*G003/B013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011