Setelah empat bulan, kita sudah bisa memanen ikan

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan panen berbagai jenis ikan untuk ketahanan pangan dan peningkatan kebutuhan gizi warga, termasuk anak-anak kategori "stunting" di daerah itu.

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan sekitar 30 kilogram ikan dari berbagai jenis, seperti nila, bawal dan mujair merupakan hasil panen dari 10 ribu bibit ikan yang ditebar pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) pada 5 Juni 2021.

"Setelah empat bulan, kita sudah bisa memanen ikan. Jadi, nilai manfaatnya kita bisa memanfaatkan aset-aset untuk membentuk ketahanan pangan, baik dari ikan maupun sayur-sayuran," kata Dhany pada panen ikan di Embung Pangeran Jayakarta, Sawah Besar Jakarta Pusat, Rabu.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Baca juga: Tekan stunting, Pemkot Jakpus ubah fokus PMTAS di Tanah Abang

Dhany menjelaskan bahwa ikan hasil panen akan diberikan sebagai asupan tambahan dalam penanggulangan "stunting".

Upaya peningkatan gizi dilakukan melalui kelompok masyarakat yang masuk dalam program data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Sementara itu, Kepala Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi mengatakan ikan hasil panen diberikan salah satunya di Kelurahan Mangga Dua Selatan.

"Untuk kontribusi penurunan 'stunting', kebetulan ini Kelurahan Mangga Dua Selatan masuk ke dalam kriteria 'stunting'," kata Penty.

Baca juga: Mencegah stunting di ibu kota

Pelaksanaan panen ikan di Embung Jayakarta juga dilakukan sebelum embung tersebut difungsikan sebagai penampungan air dalam mengantisipasi banjir.

Dalam setahun, setidaknya Sudin KPKP Jakarta Pusat memberikan sekitar 100 ribu benih ikan melalui unit pelaksana teknis (UPT) pusat produksi inspeksi dan sertifikasi hasil perikanan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021