Saham Jepang rebound di awal sesi tetapi kenaikannya tidak sekuat yang diharapkan investor, yang mendorong mereka untuk mulai menjual saham.

Tokyo (ANTARA) - Nikkei Jepang berbalik arah pada Rabu menjadi ditutup di level terendah lebih dari enam minggu, terseret oleh kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi, perlambatan China, dan peringkat persetujuan rendah untuk perdana menteri baru negara itu.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 1,05 persen atau 293,25 poin menjadi menetap di 27.528,87 poin, terendah sejak 23 Agustus. Indeks acuan naik sebanyak 1,40 persen di awal sesi, ditutup di zona merah untuk delapan sesi berturut-turut.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,30 persen atau 5,84 poin menjadi berakhir di 1.941,91 poin.

"Saham Jepang rebound di awal sesi tetapi kenaikannya tidak sekuat yang diharapkan investor, yang mendorong mereka untuk mulai menjual saham," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.

Baca juga: Saham Jepang dibuka jatuh, tertekan dukungan rendah terhadap PM baru

Saham kelas berat memimpin penurunan, dengan operator jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing kehilangan 3,1 persen, pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron merosot 2,08 persen dan investor teknologi SoftBank Group turun 2,07 persen.

Jajak pendapat media lokal menunjukkan Perdana Menteri Fumio Kishida sedang berjuang untuk menemukan pijakannya hanya dua hari setelah ia meluncurkan pemerintahan barunya. Satu harian menunjukkan peringkat persetujuannya berada di 45 persen, jauh lebih rendah dari pemerintahan pendahulunya Yoshihide Suga ketika berkuasa tahun lalu.

"Itu berarti partai Kishida tidak akan mungkin menikmati kemenangan besar pada pemilihan umum mendatang," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities.

Baca juga: Saham Jepang jatuh ke terendah 1 bulan, Nikkei anjlok 2,19 persen

Rencana Kishida untuk menaikkan pajak capital gain dapat mendorong aksi jual karena mereka ingin mengunci keuntungan sebelum kenaikan pajak, kata Hayashi.

Kishida, dalam konferensi pers pertamanya sebagai perdana menteri, mengatakan minggu ini mengubah tarif pajak pendapatan keuangan negara akan menjadi salah satu pilihan dalam mengatasi kesenjangan pendapatan.

Perusahaan eksplorasi minyak dan penyuling minyak masing-masing melonjak 3,8 persen dan 3,1 persen, di tengah harga minyak yang tinggi, sementara bank terangkat 2,84 persen di tengah harapan suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan keuntungan mereka.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021