Saham keuangan tampaknya telah menanggung beban keputusan regulator yang berhati-hati untuk menaikkan tingkat kemampuan pembayaran kembali pinjaman

Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, karena bank-bank kelas berat tergelincir, terseret peraturan pinjaman yang lebih ketat, sementara saham teknologi mengikuti kenaikan di Wall Street semalam​​​​​​.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia memangkas kenaikan awal menjadi ditutup 0,58 persen atau 41,90 poin lebih rendah pada 7.206,50 poin. Indeks acuan merosot 0,41 persen pada Selasa (5/10/2021).

Regulator perbankan Australia pada Rabu memperketat pembatasan kredit kepemilikan rumah dan mengisyaratkan kemungkinan tindakan lebih lanjut, mengatakan pertumbuhan pinjaman yang cepat yang telah mendorong lonjakan harga perumahan menimbulkan risiko bagi stabilitas keuangan.

“Saham keuangan tampaknya telah menanggung beban keputusan regulator yang berhati-hati untuk menaikkan tingkat kemampuan pembayaran kembali pinjaman,” kata Kunal Sawhney, CEO Kalkine Group.

Sektor keuangan melemah 0,9 persen, dengan bank "Empat Besar" turun antara 0,8 persen dan 2,0 persen.

Baca juga: Saham Australia datar, kerugian finansial imbangi kenaikan teknologi

Namun saham sektor teknologi mencatat keuntungan karena Microsoft dan Apple mempelopori rebound kuat dalam saham pertumbuhan di Wall Street.

Raksasa beli-sekarang-bayar-kemudian Afterpay ditutup 3,0 persen lebih tinggi, sementara penyedia solusi perangkat lunak TechnologyOne Ltd menambahkan 1,7 persen.

Saham sektor energi juga naik, didukung oleh harga minyak yang kuat.

Saham Whitehaven Coal Ltd, Yancoal Australia, dan New Hope Corp, ditutup mendekati level tertinggi pertengahan 2019, karena harga batu bara melonjak menyusul kesulitan pasokan untuk mengejar permintaan, terutama di konsumen utama China.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berakhir 0,25 persen atau 33,55 poin lebih rendah menjadi 13.166,44 poin.

Bank sentral Selandia Baru (RBNZ) menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun dan mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut yang akan datang, karena tampaknya akan mengatasi tekanan inflasi dan mendinginkan pasar perumahan yang panas.

Baca juga: IHSG diprediksi menguat hari ini, ditopang kenaikan harga komoditas

Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, Indeks Dow Jones melonjak 311,75 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021