Surabaya (ANTARA News) - Arah abu vulkanik Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang terus berubah-ubah mengikuti arah angin, tidak membuat intensitas letusan gunung api tersebut meningkat, melainkan pada batas normal.
"Intensitasnya rata-rata sama dengan hari-hari sebelumnya," kata Petugas Pos Pantau Gunung Bromo di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Syafii, saat dihubungi melalui ponselnya dari Surabaya, Sabtu sore.
Menurut dia, gempa tremor hingga saat terus menerus dengan amplitudo 25-37 milimeter dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 400-800 meter. "Arah abu vulkanik dari timur laut menuju utara atau Pasuruan," ujarnya, mengungkapkan.
Selain itu, lanjut dia, kawah Gunung Bromo hingga saat ini masih mengeluarkan material vulkanik berupa batu seukuran genggaman tangan. Gunung Bromo juga terkadang juga masih mengeluarkan suara gemuruh dan sewaktu-waktu diiringi suara menggelegar.
Adapun radius aman dari lokasi Gunung Bromo hingga saat ini masih pada kisaran 2 kilometer. "Kondisi tersebut bukan berarti status gunung berubah. Hingga saat ini masih siaga," katanya, menegaskan.
Abu vulkanik terbawa angin sampai di atas wilayah kota Pasuruan, tetapi abu tidak sampai turun, sehingga Pasuruan tidak menjadi kelam. Hujan abu tipis turun di wilayah Kecamatan Tosari, Pasuruan.
Sebelumnya, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, Ari Pulung mengatakan, arah angin yang berubah-ubah tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya siklon tropis bianca di perairan sebelah Barat Broome, Australia barat, sebelah selatan Denpasar dan membentuk pumpunan angin yang memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga perairan selatan Bali.
Kondisi ini memengaruhi peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi bagian barat dan selatan.
Adapun cauca di Kabupaten Probolonggo untuk Sabtu (29/1) ini diperkirakan hujan dengan intensitas sedang dengan suhu udara 18-29 derajat celcius, kelembapan 75-99 persen dan kecepatan angin 25 kilometer per jam.(*)
(T.A052/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011