Jakarta (ANTARA News) - Simon Santoso memaksa juara Olimpiade Beijing, Lin Dan, bermain tiga game pada semifinal Korea Terbuka Super Series Premier di Seoul, Korea, Sabtu.

Pebulu tangkis peringkat 16 dunia tersebut tampil mengesankan pada dua game pertama sebelum permainannya menurun pada game penentuan dan menyerah 21-23, 22-20, 15-21 dalam satu jam 15 menit.

Simon unggul lebih dulu 20-16 pada game pembuka sebelum Lin Dan meraih lima poin beruntun untuk membalik keadaan dengan memimpin 21-20.

Simon sempat menyamakan kedudukan 21-21 namun dua angka terakhir direbut pebulu tangkis peringkat empat dunia asal China itu untuk mengantungi game pertama.

"Pada game pertama saya ingin buru-buru menyelesaikan pertandingan, tetapi malah jadi kurang tenang dan kurang sabar. Baru mau menghajar malah dihajar balik," kata Simon mengenai kekalahannya pada game pembuka.

Lin Dan memimpin 11-5 pada game kedua namun Simon memperketat permainan untuk menyamakan kedudukan hingga 18-18 dan unggul 20-18. Kali ini, Lin Dan yang menyamakan kedudukan 20-20 sebelum Simon merebut game tersebut dengan memenangi dua poin terakhir.

Permainan Simon mengendur pada game penentuan saat Lin Dan langsung memimpin 4-0 dan terus melaju tak terkejar.

Simon sempat memperpendek jarak angka menjadi 15-16 namun Lin Dan segera menyudahi pertandingan dengan membukukan lima poin beruntun.

"Pada pertengahan game ketiga, ketika saya mengejar, kaki saya yang ketarik tambah sakit, jadi gerakan saya semakin lamban dan nggak bisa mengimbangi kecepatan dia," papar Simon.

"Untuk penampilan ke depan, saya harus lebih bekerja keras lagi agar bisa bersaing dengan pemain-pemain top," tambahnya.

Kekalahan Simon membuat Indonesia tidak punya wakil pada turnamen Super Series Premier perdana berhadiah total 1,2 juta dolar AS itu karena Simon lah satu-satunya wakil yang tersisa di semifinal.

Pada final, Lin Dan akan bertemu rival terkuatnya Lee Chong Wei dari Malaysia yang menyisihkan pemain China lainnya Du Pengyu 21-10, 21-10.

Tiga gelar

Sementara itu, China sudah dipastikan meraih tiga gelar pada turnamen tersebut setelah berhasil menciptakan final sesama pemain China pada ganda campuran serta tunggal dan ganda putri.

Final ganda campuran mempertemukan unggulan kelima Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan unggulan keenam Tao Jiaming/Tian Qing yang secara berurutan mengalahkan Xu Chen/Ma Jin (China) 21-14, 21-11, dan unggulan keempat Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (Korea) 21-18, 21-17.

Sedang final tunggal putri akan menampilkan unggulan ketiga Wang Yihan yang menang atas Sung Ji Hyun (Korea) 21-5, 18-21, 21-18 dengan unggulan kedua Wang Shixian yang menyisihkan Portip Buranaprasertsuk (Thailand) 21-7, 21-13.

Adapun mahkota ganda putri akan diperebutkan oleh unggulan keenam Wang Xiaoli/Yu Yang yang menyingkirkan unggulan pertama Cheng Wen Hsing/Chien Y Chin (Taiwan) 21-9, 17-21, 21-7 dengan unggulan delapan Tian Qing/Zhao Yunlei yang menang dalam duel sesama ganda China dengan unggulan kelima Du Jing/Pan Pan 21-12, 22-20.

Ganda putra unggulan keenam Jung Jae Sung/Lee Yong Dae menjadi satu-satunya harapan tuan rumah setelah mereka berhasil maju ke final dengan kemenangan 20-22, 21-9, 21-10 atas unggukan kedua Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia.

Mereka akan melawan unggulan pertama asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen yang menang 21-17, 21-19 atas unggulan keempat Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong dari Korea, pada perebutan gelar, Minggu.(*)
(T.F005/T009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011