Sydney (ANTARA News/AFP) - Australia Sabtu memperbarui peringatan keamanannya untuk Mesir, di mana ribuan pemrotes bentrok dengan tentara, dengan menyerukan para pelancongnya berpikir dua kali sebelum mengunjungi negara itu.
Australia mengubah peringatan perjalanan untuk Mesir karena "situasi keamanan yang sulit" sebagai akibat protes besar-besaran yang sedang berlangsung, termasuk munculnya tank-tank di jalanan, kata Menteri Luar Negeri Kevin Rudd.
"Itu karena kekhawatiran kami pada situasi keamanan, tidak hanya di Kairo tetapi di kota-kota lain," kata Rudd kepada Sky News Australia.
Pembaruan imbauan perjalanan itu menempatkan Mesir sebagai kedua tertinggi "untuk mempertimbangkan kembali keperluan Anda untuk melakukan perjalanan", peringatan sama seperti yang terjadi di Tunisia dan Lebanon.
Peringatan Australia tertinggi adalah "tidak melakukan perjalanan".
"Kami menyarankan Anda untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan Anda untuk melakukan perjalanan ke Mesir karena kerusuhan sipil yang sedang berlangsung, dan ancaman tinggi serangan teroris," demikian Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.
"Jika Anda saat ini di Mesir, dan khawatir tentang situasi keamanan, anda harus mempertimbangkan meninggalkan jika aman untuk melakukannya."
Demonstrasi besar mengguncang Mesir sejak Selasa, menyebabkan beberapa orang tewas dan banyak penangkapan dan situasi kini tetap tidak menentu,.
Australia juga memperingatkan bahwa masih menerima laporan bahwa teroris sedang merencanakan serangan terhadap berbagai target, termasuk tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang asing di Mesir.
"Wisatawan daerah di seluruh Mesir, khususnya Laut Merah dan resor Sinai, adalah target potensial para teroris," katanya. "Serangan-serangan teroris terdahulu ditargetkan kepada para wisatawan asing dan tempat ibadah."
Rudd mengatakan, dia telah melakukan kontak dengan duta besar Australia di Kairo dan situasi keamanan di jalanan yang masih tegang.
Dia mengatakan, Australia telah lama mendukung transformasi demokratis di Timur Tengah, namun menekankan bahwa hal itu harus terjadi secara damai. "Itu masih menjadi pandangan kita dalam hal perkembangan terakhir di Mesir juga," katanya.
H-AK/H-RN
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011