Jakarta (ANTARA) - Seorang pengunjuk rasa muncul dan mengganggu peragaan busana Louis Vuitton di Paris pada hari Selasa (5/10) waktu setempat dengan berjalan di atas catwalk dengan spanduk yang mengutuk dampak konsumsi berlebihan terhadap lingkungan.

Membawa tanda bertuliskan "overconsumption = extinction" -- atau diterjemahkan sebagai "konsumsi berlebihan = kepunahan," wanita yang mewakili Amis de la Terre France Youth for Climate and Extinction Rebellion berbaris di jalan yang sama dengan para model, menyebabkan kehebohan di antara hadirin, kata seorang saksi mata Reuters.

Di barisan depan, bintang film Prancis Catherine Deneuve dan Isabelle Huppert hampir tidak bergeming, sementara beberapa anggota Arnault, yang duduk di sebelah chief executive officer dan ketua LVMH Bernard Arnault, saling melirik.

Pengunjuk rasa itu kemudian diamankan oleh aparat keamanan sebelum dibawa pergi.

Kejadian itu hampir tidak mengganggu para model yang menampilkan koleksi LV di koridor Louvre dengan musik organ dramatis kala itu.

Pertunjukan itu sendiri memiliki cita rasa punk, dengan lengan baju yang seakan dilepas dari jas, membiarkan lengan terlihat, dengan aksesoris termasuk sepatu bot dan headpiece chainmail.

Amis de la Terre France mengatakan pihaknya menargetkan label milik LVMH untuk menyoroti masalah konsumsi berlebihan.

"LVMH adalah pemimpin dunia dalam industri kemewahan dan memiliki tanggung jawab dalam tren yang mendorong industri tekstil untuk terus memperbarui koleksi lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak," kata juru bicara grup tersebut, Alma Dufour, demikian Reuters dikutip Rabu.


Baca juga: Jamur-jamur dalam rancangan Stella McCartney

Baca juga: Pekan Mode Paris kembali dihelat secara langsung setelah jeda pandemi

Baca juga: Hasil kolaborasi Lanvin dengan DC Comics

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021