Para pasien ini sakit setelah berjam-jam mengapung di lautan yang tak jauh dari kompleks industri, dan kemungkinan mereka telah menghirup dan menelan air yang sudah tercemar zat kimia
Cilegon (ANTARA News) - Sebanyak 32 korban terbakar Kapal Ferry KMP Laut Teduh II masih menjalani perawatan di rumah sakit di kota Cilegon dan mereka mengalami aspira pneumonia infeksi atau peradangan paru-paru yang disebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit.
"Kalau di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon, saat ini tercatat 28 orang masih dalam perawatan inap karena mereka mengalami aspira pneumonia," kata salah seorang dokter Unit Gawat Darurat (UGD), dr Sugianto, Sabtu.
Ia menjelaskan para pasien yang mengalami aspira pneumonia itu diduga telah menghirup udara tercemar polusi zat kimia.
"Risiko tinggi adalah terjadi iritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus," katanya.
Para pasien ini sakit setelah berjam-jam mengapung di lautan yang tak jauh dari kompleks industri, dan kemungkinan mereka telah menghirup dan menelan air yang sudah tercemar zat kimia, katanya.
Penanganan dan pengobatan pada penderita pneumonia ini tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan tipe penyebab pneumonia.
"Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri maupun virus akan diberikan pengobatan antibiotik," katanya.
Menurutnya, penderita paru-paru memerlukan pengobatan yang komplit sampai tidak semua gejala hilang.
Mereka harus menjalani pemeriksaan sinar X dan jika nanti tidak menampakkan sputum atau bakteri pneumonia kemungkinan besar bisa sembuh.
"Saya berharap mereka bisa sembuh total karena pengobatan harus dilakukan perawatan inap," katanya.
Sementara, pasien korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon sebanyak empat orang.(*)
KR-MSR/Z003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011