karya-karya seni Ketut Budiana memiliki nilai seni yang tinggi sejajar dengan karya-karya seniman mancanegara

Denpasar (ANTARA News) - Konsul Prancis di Bali Raphael Devianne mengaku kagum pada karya-karya pelukis I Ketut Budiana yang sedang dipamerkan di Bentara Budaya Bali (BBB), Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar.

"Saya sangat kagum terhadap karya-karya seni Ketut Budiana karena memiliki nilai seni yang tinggi sejajar dengan karya-karya seniman mancanegara," ujar Raphael Devianne saat membuka pameran itu bersama Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar I Wayan Rai S, Jumat malam (28/1).

Pameran yang menampilkan 60 karya kanvas itu juga disaksikan puluhan pecinta seni dari mancanegara yang kebetulan berlibur di Pulau Dewata, disamping seniman lukis dan masyarakat setempat.

Didampingi I Wayan Rai S dan diantar I Ketut Budiana, Raphael Devianne mengamati satu persatu karya seni yang dipajang dengan mengusung tema "Fantastic World".

Rai sendiri menyebutkan kreasi seni pensiunan guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Batubulan, Kabupaten Gianyar, itu memiliki ciri khas dan unik sehingga mudah sekali dibedakan dari karya-karya seniman andal lainnya.

"Prestasi yang demikian itu hendaknya tetap dipupuk dan dipertahankan, serta ditularkan kepada seniman-seniman muda yang kreatif dengan harapan seniman Bali tetap mampu meningkatkan mutu seni lukis," harap Rai.

Pameran selama dua minggu yang menyuguhkan 60 lukisan itu adalah untuk menyambut usia Ketut Budiana yang ke-60.

Budiana yang sukses menggelar pameran di sejumlah negara itu berkreasi dengan menggunakan kertas khusus dari Jepang, kertas istimewa dari Eropa dan kertas buatan sendiri yang berasal dari pelapah pisang.

"Ketiga jenis kertas itu diolah sedemikian rupa menjadi bahan untuk menghasilkan sebuah karya seni, yang kini banyak menjadi koleksi museum di Jepang," paparnya.

Menurut berbagai kalangan Budiana mampu mencipta karya-karya yang mencerminkan wakil hakikat ketimuran modern.

Ini artinya karya kanvas goresan Budiana diangkat dari tradisi Bali ke atas kanvas telah melampaui batas hingga menjadi renungan filsafati modern. Ia adalah salah seorang dari sekian banyak seniman Pulau Dewata yang mampu meneruskan tradisi seni religius Bali.(*)

I006/M026

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011