New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak Amerika Serikat melonjak lebih dari empat persen pada Jumat waktu setempat, di tengah kerusuhan di Mesir dan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mengesankan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, melonjak 3,70 dolar menjadi 89,34 dolar AS per barel, sebuah kenaikan 4,3 persen untuk hari itu.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 2,03 dolar menjadi 99,42 dolar per barel pada akhir perdagangan London.

"Ada sekitar satu juta barel per hari yang mengalir melalui Terusan Suez," kata Tom Bentz dari BNP Paribas. "Ada beberapa ketakutan tentang persediaan dan yang dapat mempengaruhi Eropa lebih daripada AS."

Presiden Mesir Hosni Mubarak yang diperangi mengerahkan tentara dan menyatakan jam malam diabaikan pada Jumat, saat puluhan ribu pengunjuk rasa mengamuk melalui jalan-jalan kota besar menuntut kemundurannya.

Pedagang khawatir demonstrasi yang mirip pro-demokrasi -- yang juga menyentuh Tunisia, Yaman dan Yordania -- dapat menyebar di tempat lain di kawasan kaya minyak.


Harga minyak juga didorong ke atas oleh berita bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju tercepatnya dalam lima tahun pada 2010.

"Harga minyak rebound ... didukung oleh angka-angka PDB AS kuat yang menunjukkan bahwa perekonomian AS meningkat sebesar 3,2 persen pada kuartal keempat tahun 2010, meningkatkan harapan permintaan minyak meningkat," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

"Tampak bahwa data PDB AS yang kuat menyediakan dukungan yang jelas dan meningkatkan sentimen pasar."

Produk domestik bruto (PDB) mencapai 2,9 persen pada 2010, membalikkan kontraksi 2,6 persen yang terlihat tahun sebelumnya di Amerika Serikat, yang konsumen minyak mentah terbesar di dunia. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011