"Belum saatnya (vaksin booster untuk guru)," kata Wiku saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Wiku menuturkan sejauh ini booster masih ditujukan hanya untuk tenaga kesehatan, sehingga elemen masyarakat yang lain belum perlu mengakses booster.
Baca juga: Survei temukan mayoritas warga tidak setuju vaksin COVID-19 berbayar
Baca juga: Airlangga : vaksin booster gratis hanya untuk penerima bantuan iuran
Kementerian Kesehatan (Kemkes) menetapkan teknis perluasan target vaksinasi COVID-19, dan menegaskan vaksin booster hanya digunakan untuk tenaga kesehatan saat ini.
Sebelumnya, Pemerintah Bekasi berinisiatif memberikan vaksin booster pada tenaga pengajar di wilayah tersebut. Sementara, kebijakan pemerintah pusat masih memperuntukkan vaksin booster untuk tenaga kesehatan.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan booster saat ini hanya diberikan baik kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua.
Kemkes menegaskan peruntukan booster tidak untuk khalayak umum karena keterbatasan pasokan vaksin dan juga masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan suntikan.
Kemkes telah menerbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.01/1/1919/2021 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Seluruh Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Baca juga: Kabar terkini pandemi COVID-19 dunia
Baca juga: Uni Eropa izinkan vaksin 'booster' COVID Pfizer-BioNTech
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021