Jakarta (ANTARA News) - Memburuknya pasar saham regional merembet ke Bursa Efek Indonesia dengan sebagian besar saham unggulan ditutup melemah pada perdagangan Jumat, ditengah desakan agar Bank Indonesia menaikkan BI Rate untuk menekan inflasi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah 27,01 poin atau 0,77 persen ke posisi 3.487,61 dan indeks kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) melemah 5,87 poin atau 0,95 persen ke level 614,34 poin.

Sentimen negatif dari pasar Asia itu mendorong investor asing mengambil posisi jual. Hingga perdagangan ditutup, nilai jual bersih investor asing (foreign net sell) mencapai Rp258,588 miliar.

Menurut Market Watch, melemahnya saham-saham di bursa regional antara lain dipicu oleh pengumuman Standard and Poor's yang memangkas peringkat kredit Jepang.

Sampai perdagangan pada hari terakhir pekan ini ditutup, volume transaksi tercatat mencapai 2,217 miliar saham dengan total nilai Rp3,455 triliun yang dihasilkan dari 80.123 kali transaksi.

Sementara saham yang menguat sebesar 58 saham, 154 saham tertekan dan 87 saham tidak bergerak harganya (stagnan).

Saham-saham yang mengalami pelemahan, antara lain saham Bank Rakyat indonesia (BBRI) turun Rp150 ke Rp5,100, Adaro Energy turun Rp50 ke Rp2.375, Bumi Resources (BUMI) turun R1p50 ke Rp2.875.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 162,60 poin (0,68 persen) ke level 23.617,02, Indeks Nikkei-225 turun 118,32 poin (1,13 persen) ke level 10.360,34, dan Indeks Straits Times menguat 9,86 poin (0,31 persen) ke level 3.229,69.

(KR-ZMF/A027/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011