London (ANTARA News) - Google bekerja sama dengan museum Yad Vashem Israel, mendigitalisasi koleksi terbesar dari foto-foto dan dokumen Holocaust, untuk menandai International Holocaust Remembrance Day (hari internasional peringatan peristiwa pembasmian kaum Yahudi oleh Nazi Jerman).

Telegraph melaporkan, mesin pencari itu bekerja dengan arsip yang berbasis di Yerusalem untuk menyusun dan menyimpan 130.0000 foto dalam awan Google. Beberapa di antaranya saat ini tersedia di situs Yad Vashem, tetapi hingga saat ini sulit untuk disusun dan ditemukan secara online.

Google juga menawarkan pembuatan indeks dan teknologi optical character recognition (OCR) untuk dokumen yang hilang. Indeks tersebut mulai dari visa hingga testimonial dari korban selamat, untuk membantu orang lebih mudah menemukan secara online.

Proyek itu diumumkan Kamis (26/1), pada malam peringatan hari pembasmian, yang merupakan hari peringatan global bagi enam juta korban pembasmian Yahudi.

"Ada banyak cerita penting di luar sana. Bila kita tidak menangkapnya, data-data itu bisa hilang," kata Yossi Matias, direktur riset dan pengembangan untuk Google Israel.

Yad Vashem, didirikan tahun 1950. Museum itu mengutamakan digitalisasi arsip, untuk membantu melanjutkan pendidikan komunitas global mengenai salah satu kekejaman dalam era modern ssekaligus mempermudah keluarga untuk menempatkan sejarah mereka yang hilang dan kemungkinan menemukan kerabat yang lama hilang melalui sejarah yang sama.

"Kami memanfaatkan teknologi untuk manfaat jutaan orang di seluruh dunia agar mereka bisa mengakses informasi baru," kata Avner Shalev, direktur Yad Vashem.

Shalev mengatakan situs Yad Vashem memiliki lebih dari 11 juta pengunjung tahun 2010, dan mengharapkan kerja sama dengan Google akan membawa lebih banyak orang ke situs itu.
(ENY/a038/BRT)

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011