Atlet panjat tebing asal Jawa Barat Widia Fujiyanti nyaris mencapai puncak tebing nomor lead perorangan putri pada Senin (4/10/2021). ANTARA/Abdu Faisal/am.

Wiwi sudah mempersiapkan diri untuk kejuaraan PON keduanya sekitar tiga tahun. Di ajang PON pertamanya, dia hanya mampu meraih perunggu dan belum sukses mendulang emas.

"Ini PON saya yang kedua, yang pertama kali baru dapat perunggu di PON XIX Jawa Barat tahun 2016 untuk nomor lead beregu putri," kata Wiwi.

Persiapan pun dilakukan dengan maksimal melalui pemusatan latihan daerah yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, arena pertandingan panjat tebing di kejuaraan PON XIX Jawa Barat.

Stadion Pakansari dipilih sebagai tempat berlatih karena memiliki fasilitas panjat tebing terbaik di Jawa Barat.

"Terus poin-poinnya juga bukan poin lokal lagi, tapi banyak poin-poin yang dari luar," kata Wiwi.

Kini Wiwi semakin siap bertanding dan bertekad menjadikan kontingen Jawa Barat sebagai juara umum di cabang olahraga panjat tebing pada PON XX Papua kali ini.

Sering Hujan

Widia mengatakan Papua memiliki fasilitas panjat tebing yang sangat baik. Itu sebabnya, tidak ada kendala baginya untuk meraih medali emas dalam kejuaraan PON kali ini.

Hanya saja, dirinya masih mencoba beradaptasi dengan cuaca di Mimika yang kadang panas dan terkadang hujan.

Baca juga: Atlet panjat tebing keluhkan cuaca ekstrem di Mimika

"Panasnya sama sih kayak di Cibinong, Bogor. Cuma tidak seekstrem di sini (Mimika). Bentar panas, terus hujan," kata Widia.

Meski bukan berjuluk 'Kota Hujan', Arena Panjat Tebing SP2 di Mimika cukup sering turun hujan ketika pertandingan.

"Jadi harus benar-benar jaga kondisi tubuh agar selalu sehat. Kalau yang lain sih, lancar-lancar saja ya. Enggak ada kendala," kata Widia.

Widia cukup sering mengikuti pertandingan panjat tebing tingkat internasional selain kejuaraan terbuka tingkat nasional. Sebelum PON, ia mengikuti Asian Championship 2019. Sebelumnya lagi tahun 2018 pernah ikut Asian Games.

Sebelum Asian Games 2018, ia pun pernah mengikuti kejuaraan boulder dunia Zero Gravity Bouldering Competition 2018 yang dihelat di Bonafico High Street, Filipina dan berhasil membawa pulang medali emas pada nomor women's open competition.

Warga Jawa Barat kini menaruh asa di pundak Widia untuk mengharumkan tataran Sunda di kejuaraan PON XX Papua, semangat terus!

Baca juga: PON jadi tolok ukur prestasi atlet panjat tebing ikut kejuaraan dunia

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021