"Dari 96 penderita penyakit kusta ini, 73 orang di antaranya hingga kini masih dalam taraf pengobatan," katanya di Pekalongan, Jumat.
Menurut dia meningkatnya jumlah penderita kusta ini karena faktor kondisi lingkungan yang kumuh.
Selain itu, katanya, akibat sebagian warga yang tidak mengetahui jika bercak putih di kulit seperti panu dan mati rasa ini ternyata penyakit kusta.
"Peningkatan jumlah penderita kusta ini juga kemungkinan warga yang terlalu menyepelekan penyakit itu," katanya.
Ia mengatakan ciri-ciri penyakit kusta kering, antara lain jika digores seperti panu dan penderita kurang merasakannya.
"Namun, jika penderita kusta kering ini tidak segera memeriksakan ke dokter dan mengobati secara rutin maka akan menjadi penyakit kusta basah. Penyakit kusta basah ini akan lebih lama penyembuhannya jika dibanding dengan kusta kering," katanya.
Ia mengatakan Kota Pekalongan adalah merupakan salah satu daerah dari 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk katagori daerah endemis penyakit kusta.
Ada pun, katanya, jumlah penderita kusta terbanyak di Kota Pekalongan berada di Kecamatan Pekalongan Selatan.
"Karena itu, untuk menekan bertambahnya jumlah penderita kusta, kami akan melakukan survei dan memberikan sosialisasi ke masyarakat agawa waspada terhadap penyebaran penyakit itu," katanya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011