Bandung (ANTARA News) - Malaysia dan Indonesia berkomitmen meningkatkan kerjasama ekonomi dalam rangka mendukung terciptanya kawasan perekonomian ASEAN yang kuat dan diperhitungkan dunia.

"Kerjasama Malaysia dan Indonesia jelas memegang peranan penting dalam penciptaan komunitas kawasan ekonomi ASEAN yang kuat. Ke depan ASEAN memiliki peranan yang tidak kecil dalam percaturan perekonomian dunia," kata Menteri Keuangan Kedua Malaysia Dato Seri Ahmad Husni Hanadzlah di sela-sela Seminar Ekonomi Indonesia - Malaysia yang digelar Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia - Indonesia (Iswami) di Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan, selain dengan Indonesia peningkatan kerjasama juga dilakukan dengan negara ASEAN lainnya yakni Singapura, Thailand, Filipina dan yang lainnya.

Menurut dia, kerjasama bilateral antar negara ASEAN perlu ditingkatkan lagi sehingga kerangka pembentukan ASEAN Economic Community pada 2015 bisa terealisasi, dimana kekuatan perekonomian kawasan Asia Tenggara menjadi pemegang peranan penting dan kuat.

Kerjasama yang dilakukan, kata dia yakni dengan memaksimalkan potensi masing-masing dan saling melengkapi antar negara di kawasan seperti di sektor infrastruktur, energi, teknologi informasi, pertanian dan perkebunan serta potensi lainnya menyangkut optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di kawasan.

"Kolaborasi dalam optimalisasi potensi masing-masing perlu terus ditingkatkan dan terus dilakukan pendalaman. Kerjasama bisnis antara usahawan Indonesia dan Malaysia perlu ditingkatkan lagi, sehingga satu sama lain saling menguatkan dan menguntungkan," kata Ahmad Husni Hanadzlah.

Ia menyebutkan, peluang kolaborasi antara kedua negara masih terbuka antara lain di sektor infrastruktur dan pemanfaatan energi. Ia menyebutkan salah satu peluang itu adalah pengadaan energi listrik di Kalimantan yang bisa saling melengkapi.

"Kerjasama riset juga memegang peranan dalam kerjasama ke depan, sehingga bisa saling mendukung dan saling melengkapi. Termasuk salah satunya dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini, bisa dilakukan bersama-sama Indonesia, terutama dalam mengamankan produksi pangan di negara masing-masing," katanya.

Ia menyebutkan, kerjasama perdagangan Malaysia dengan Indonesia sejauh ini berjalan cukup baik dan saling menguntungkan. Ia menyebutkan total perdagangan Malaysia ke Indonesia sebesar 12,1 miliar dollar AS.

Sementara itu Penasihat Khusus Menteri Kominfo, Henri Subiakto menyebutkan, komitmen untuk membangun komunitas ekonomi negara-negara ASEAN yang kuat pada 2015 merupakan sebuah target yang riil.

"Dengan komitmen seperti itu kekuatan kita akan menjadi kekuatan bersama ASEAN. Indonesia bisa berperan besar di sana karena sebagai negara dengan penghasilan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup besar," kata Henri.

Henri menyebutkan, tanpa ada penguatan kerjasama ekonomi yang dilakukan diantara negara-negara ASEAN sejak saat ini, akan sulit untuk menjadi sebuah kekuatan besar yang bisa berpengaruh di tataran global.

Ia menyebutkan, peranan sektor perdagangan dunia pada abad ini telah bergeser ke Asia, salah salah satunya ke negara-negara Asia Tenggara.

Hal sama juga diungkapkan oleh Stad Ahli Bidang Kepabean dan Cukai, Heru S menyebutkan, kerjasama Malaysia - Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan dari kerjasama penguatan ekonomi kawasan Asia Tenggara.

"Perlu penguatan kerjasama diantara negara-negara itu, tanpa ada kerjasama yang kuat dan saling melengkapi, tidak mustahil kawasan ini hanya menjadi target pasar produk-produk dari negara industri lain," kata Heru.

Seminar

Sementara itu, Seminar Ekonomi Malaysia Indonesia digelar atas kerjasama Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (Iswami) digelar sehari di Kota Bandung. Kegiatan itu diawali dengan pra peluncuran buku "Fakta Iswami - Wajah-Wajah Malaysia - Indonesia`.

Sedangkan sesi pembahasan seminar masing-masing membahas tentang integrasi ekonomi ASEAN, fasilitasi perdagangan dan sistem percukaian Malaysia - Indonesia, fasilitas perbankan dan usahawan, penggunaan IT dan pemasaran produk halal, perniagaan bidang `wellness dan herba`, kisah kejayaan kerjasama usahawan Malaysia - Indonesia.

Sedangkan pada sesi penutup menampilkan pembicara Siti Nurhaliza sebagai Presiden SumplySiti dan Fenny (pendiri Shafira Bandung) dalam bahasan perniagaan bidang fesyen dan kosmetik.

Sementara itu Ketua Umum Iswami Siaful Hadi menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar Iswami. Penyelenggaraan pertama digelar di Malaysia pada 2010 lalu.

"Kegiatan ini dalam upaya merekatkan dan meningkatkan kesetiakawanan dan kerjasama Malaysia - Indonesia. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah," kata Saiful Hadi yang juga Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA itu menambahkan. (*)

(U.S033/S006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011