Mimika (ANTARA) - Atlet atletik Sumatera Utara Abdul Hafiz mengaku puas bisa menebus kekalahannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 dengan perolehan medali emas pada PON Papua.
Di nomor lempar lembing putra PON Papua, Abdul Hafiz meraih medali emas dengan lemparan sejauh 71,03 meter.
"Saya puas, soalnya (PON) 2016 kan kondisi lagi cedera sehingga saya kalah. Akhirnya, PON 2021 ini saya bisa membayarkan kekalahan 2016," kata Hafiz, di Mimika, Selasa.
Bahkan, Hafiz senang karena lemparannya di PON Papua berhasil melampaui rekor pemenang di PON 2016, yakni 68,81 meter.
Baca juga: Abdul Hafiz gondol emas lempar lembing di PON Papua
Pada PON 2016 di Bandung, Jawa Barat, Hafiz harus puas meraih medali perunggu dengan lemparan sejauh 64,61, sedangkan medali emas diraih Agustinus Mahuze.
Pria asal Binjai, Sumut itu, mempersembahkan kemenangannya untuk keluarga tercinta dan teman-temannya yang selama ini selalu memberikan dukungan.
Dari enam kali kesempatan melempar yang diberikan, Hafiz sempat mencatatkan tiga kali lemparan gagal, tetapi berhasil mendapatkan lemparan terbaiknya di kesempatan terakhir.
Diakuinya, kondisi cuaca saat pertandingan yang hujan sangat memengaruhi performanya, apalagi disertai tiupan angin yang cukup kencang.
Baca juga: Lompatan 7,58 meter antar Sapwaturrahman raih emas lompat jauh putra
"Cuaca ngefek banget. Hal utama di sini cuaca. Giliran tadi pemanasan sudah enak, tiba-tiba hujan, angin kencang, dingin lagi. Jadi, kematangannya kurang," ujarnya.
Selain itu, Hafiz mengatakan pandemi juga menjadi persoalan, sebab tak adanya kompetisi membuatnya tak bisa memetakan kekuatan lawan.
"Ya, itu jadi tanda tanya juga, bagaimana di sana nanti (PON Papua). Sebab, saya kemarin karena pandemi sempat juga terhenti latihannya, tempat latihannya ditutup, di situ sempat vakum beberapa waktu," kata Hafiz.
Baca juga: Emilia Nova tak terbendung raih emas 100 meter gawang putri PON Papua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021