Yang jelas sampah itu masih ada harganya
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mendorong para produsen untuk menjadi offtaker atau mitra yang mengambil hasil sampah hasil pemilahan dari bank sampah untuk mendukung pemberlakuan ekonomi sirkular di Indonesia.
"Yang jelas sampah itu masih ada harganya, di bank sampah itu butuh offtaker. Offtaker itu adalah perusahaan yang mau menggunakan sampah itu sebagai bahan baku atau sebagai sesuatu yang bermanfaat," kata Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vivien dalam diskusi virtual Festival Peduli Sampah Nasional 2021, dipantau virtual dari Jakarta pada Selasa.
"Saya mau anda semua, perusahaan-perusahaan yang menjadi narasumber ini, menjadi offtaker," tambahnya.
Perusahaan, jelasnya, dapat menggunakan sampah hasil pemilahan yang dilakukan di masyarakat dan terkumpul di bank sampah untuk didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Data KLHK memperlihatkan saat ini terdapat 11.566 unit bank sampah yang tersebar di 363 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jumlah itu memperlihatkan penambahan sekitar 3.500 unit sejak 2016.
Baca juga: KLHK terus dorong program pemberdayaan bank sampah
Baca juga: KLHK: Bank sampah kunci penting tumbuhnya ekonomi sirkular Indonesia
Hasil daur ulang itu kemudian akan dapat dimanfaatkan lagi oleh masyarakat sehingga kemudian sampah-sampah tersebut tidak akan berakhir di tempat pembuangan akhir, atau salah satu bentuk pengejawantahan ekonomi sirkular.
Vivien menegaskan bahwa ekonomi sirkular adalah proses yang kemudian menjadikan sampah tidak terbuang tapi bisa digunakan kembali.
Pendekatan lain soal sampah itu diperlukan mengingat komposisi sampah kemasan yang berbahan plastik mengisi 17 persen dari total timbulan sampah, terutama di daerah perkotaan.
Menurut data KLHK pada awal 2020, jumlah timbulan sampah adalah sekitar 67,8 juta ton dan akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk.
Baca juga: KLHK dukung sektor swasta kembangkan "dropbox sampah kemasan"
Baca juga: KLHK : bank sampah bisa mati tanpa koneksi
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021