Jember (ANTARA News) - Abu vulkanik Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang mengarah ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai mengganggu warga kabupaten itu, Kamis, di mana para pengendara sepeda motor dan warga harus menggunakan masker untuk menghadapi hujan abu vulkanik.

"Hujan abu vulkanik Bromo di Kecamatan Jombang cukup pekat, sebagian petani tidak mencari rumput untuk hewan ternaknya karena banyak rumput yang terkena abu vulkanik," kata Sanafi, warga Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.

Menurutnya, banyak warga enggan keluar rumah karena hujan abu vulkanik cukup pekat.

"Warga beramai-ramai membeli masker di sejumlah apotek setempat karena abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi mata dan infeksi saluran pernapasan atas," paparnya.

Warga Kecamatan Puger M. Sholeh mengatakan, abu vulkanik menganggu aktivitas nelayan yang sedang menjemur ikan di kampung nelayan Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger.

"Nelayan tidak bisa menjemur ikan di ruang terbuka karena abu vulkanik yang mengguyur Kabupaten Jember selama tiga hari terakhir ini," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi mengatakan, belum menerima laporan terganggunya aktivitas pertanian akibat abu vulkanik Bromo.

"Hingga saat ini belum ada laporan tentang ancaman abu vulkanik di lahan pertanian karena hujan di Jember turun setiap hari, sehingga abu Bromo tidak menempel terus menerus pada tanaman padi dan sayuran," terangnya.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia Jember membagikan masker secara gratis kepada masyarakat yang datang ke kantor PMI, baik perorangan maupun kelompok.

Petugas PMI, Imam Muslim, mengatakan bahwa PMI Jember mendapat bantuan masker dari PMI Jawa Timur sebanyak 10 ribu masker, namun sekitar 5 ribu masker sudah didistribuskan kepada warga terkena abu Bromo.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan status kegiatan Gunung Bromo sampai 23 Januari 2011 pukul 06.00 WIB masih berstatus Siaga (Level III). (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011