Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan adanya pergeseran kebijakan pertahanan Indonesia saat HUT Ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saya tegaskan kembali kita harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan," kata Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam Upacara Peringatan Ke-76 Hari TNI. Upacara tersebut dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Tingkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo serta pejabat lainnya.

"Yang berpikir jangka panjang, yang dirancang sistematis dan yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan," tambah Presiden.

Presiden Jokowi memerintahkan untuk terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir.

Baca juga: Presiden Jokowi minta TNI selalu aktif hadapi beragam spektrum ancaman

"Bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global, memegang teguh semangat kemandirian, dan penguatan industri dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni," tegas Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengakui bahwa Indonesia masih berada di bayang-bayang pandemi COVID-19.

"Bila diibaratkan sebagai perang melawan virus COVID-19 saat ini seperti dalam perang yang berlarut-larut, perang yang sangat menguras tenaga, menguras pikiran, mental, dan semangat juang," ungkap Presiden.

Perang tersebut membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi, pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan teknologi, kata Presiden.

"Keberhasilan kita dalam menangani pandemi COVID-19 ini tidak terlepas dari peran besar TNI. TNI yang selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan, kemampuan perorangan, kemampuan satuan, pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan teknologi termasuk alutsista telah digunakan dan digerakkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan," jelas Presiden.

Baca juga: Panglima TNI minta prajurit tingkatkan profesionalisme

Selain upacara, hadir delapan pesawat helikopter TNI AD, AL dan AU dengan "call sign" "Trimatra flight" akan terbang melintasi Istana merdeka dengan membawa Bendera Merah Putih dan bendera Lambang TNI.

Kedelapan pesawat helikopter ini dibagi dalam dua elemen penerbangan. Elemen pertama (4 helikopter) terdiri atas 1 Helikopter NAS-332 Super Puma Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja yang membawa Bendera Merah Putih dan 3 Helikopter AH-64 E Apache Skadron-11/Serbu, TNI AD.

Sementara elemen kedua, yakni 4 helikopter terdiri atas 1 Helikopter EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja dengan membawa bendera Trimatra TNI dan 3 Helikopter AS565 MBe Panther Skadron Udara 400 Wing II, TNI AL.

Sementara 18 pesawat tempur TNI AU terdiri atas 6 pesawat tempur T-50i Golden Eagle "Golden Flight" (Skadron Udara 15) dan 6 F-16 Fighting Falcon "Dragon Flight" (Skadron Udara 3). Kemudian, 6 pesawat tempur SU-27/30 "Bajra Flight" (Skadron Udara 14 dan 11) juga melaksanakan terbang formasi "Arrow Head" dan manuver "Bomb Burst" tepat di atas Istana Merdeka.

Baca juga: Presiden sempat hampiri pedagang yang bentangkan spanduk di Sorong

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021