"Pergerakan rupiah masih diiringi sentimen positif, yang masih berlanjut di pasar Asia," kata Lana Soelistianingsih.
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah dibanding dolar Amerika Serikat (AS) masih diliputi sentimen positif, meski minim sehingga rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada perdagangan Kamis pagi berada pada kisaran Rp9.037, dibanding sebelumnya Rp9.047 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan bahwa rupiah diperkirakan akan kembali bergerak melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS meski tipis bersama mata uang lain di kawasan Asia.

"Pergerakan rupiah masih diiringi sentimen positif, yang masih berlanjut di pasar Asia, termasuk rupiah ditopang dengan kenaikan harga minyak mentah WTI yang kembali naik hingga di kisaran 87,33 dolar AS per barel," katanya.

Namun, lanjut dia, masih terlalu minimnya penunjuk arah diprediksi akan membuat pergerakan rupiah hari ini bergerak cenderung mendatar. "Tampaknya sentimen pasar netral pada level ini," ujarnya.

Ia menambahkan, pasar tidak akan bergerak jauh dari levelnya saat ini, hingga diumumkannya data inflasi yang akan dirilis pada awal Februari. Setelah itu, pasar akan menanti pengumuman suku bunga beberapa hari kemudian.

"Rupiah masih rentan dan temporer. Tren bearish (melemah) masih cukup kuat karena investor global cenderung dalam posisi cash untuk peluang yang lebih baik," katanya.

Sementara pelaku pasar uang di sejumlah sekuritas mengatakan, dolar AS terpuruk seiring para pedagang menunggu hasil pertemuan Federal Reserve dini hari nanti.

"Dolar akan semakin terpuruk seiring turunnya yield treasury setelah Presiden Barack Obama usulkan pembekuan belanja pemerintah dalam pidato kenegaraannya," katanya.

Ia mengatakan, angka pengangguran yang saat ini masih di atas 9 persen menjadi sentimen negatif. Secara keseluruhan, sentimen dolar AS juga tampak lemah.
(T.KR-ZMF/S004)/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011